OTORITAS NINIK MAMAK SEBAGAI SYARAT PERKAWINAN DI DESA PANGKALAN BARU

Authors

  • Armi Agustar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.33474/jas.v4i1.16138

Abstract

This article is based on the authority of Ninik Mamak as a condition of marriage, in Pangkalan Baru village, Siak Hulu District, Kampar Regency. And get sanctions if you violate these customary rules. The purpose of this study was to determine the authority of Ninik Mamak as a condition of marriage. This research is a field research, and the author uses a legal anthropological approach, using structural-functional theory. The results of the research that the author obtained from Ninik Mamak's authority in establishing the law have values, norms and motives from these sanctions, looking at the elements of Ninik Mamak's leadership belonging to the extended family element, which protects the community in order to create a safe, peaceful and prosperous society. peace. Customary law applied to the community is a law that is specific to each village that adheres to it. Because, each particular region has a difference in determining a legal provision made in its territory. So, the existence of Ninik Mamak's authority as a condition for marriage in the new Pangkalan village is an obligation that must be followed by the community, because this tradition is a relic of previous ancestors who have family ties and have values, norms, from these traditional traditions. It is the purpose of the Ninik Mamak tradition as a condition for marriage in the new Pangkalan village, so that its sustainability can be maintained and not lost over time.

“Artikel ini dilatar belakangi dari otoritas Ninik Mamak sebagai syarat perkawinan, di desa Pangkalan baru Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Dan mendapatkan sangsi apabila melanggar peraturan adat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui otoritas Ninik Mamak menjadi syarat pernikahan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, dan penulis menggunakan pendekatan antropologi hukum, menggunakan teori struktur-fungsional. Hasil dari penelitian yang penulis dapatkan otoritas Ninik Mamak  dalam menetapkan hukum memiliki nilai, norma dan motif dari sangsi tersebut, melihat dari unsur kepemimpinan Ninik Mamak tergolong kepada unsur kekeluargaan luas (extended family), yang mengayomi masyarakat agar menciptakan kehidupan bermasyarakat yang aman,damai dan tentram. Hukum adat yang diterapkan pada masyarakat adalah suatu hukum yang bersifat khusus pada setiap desa yang menganutnya. Karena, Setiap wilayah tertentu memiliki perbedaan dalam menentukan suatu ketentuan hukum yang dibuat pada wilayahnya. Maka, adanya otoritas Ninik Mamak sebagai syarat pernikahan di desa Pangkalan baru suatu kewajiban yang wajib diikuti oleh masyarakatnya, karena tradisi ini adalah peninggalan dari nenek moyang terdahulu yang memiliki keterkaitan kekeluargaan dan memiliki nilai-nilai, norma, dari tradisi adat tersebut. Suatu tujuan adanya tradisi adat Ninik Mamak sebagai syarat pernikahan di desa Pangkalan baru, agar dapat terjaga kelestariannya dan tidak hilang seiring perkembangan zamanâ€

References

Puspitawati Herien, Gender Dan Konsep Dan Realita Di Indonesia, (Bogor: PT Penerbit IPB Press; 2019).

Anshori Abdul Ghofur, Hukum Perkawinan Islam Perspektif Fiqih Dan Hukum Positif, (Yogyakarta, UUI Press, 2011).

Nasution Khoruddin, Hukum Perdata Keluarga Islam Indonesia Dan Perbandingan Perkawinan Di Dunia Muslim Dengan Pendekatan Intregratif Interkonektif, (Yogyakarta: ACadeMIA+TAZAFFA, 2013).

Arifin, Tajul. Antropologi Hukum Islam, (Bandung: UIN Sunan Gunung Djadti Bandung, 2016).

Armia, Muhmmad, Siddiq,Wajah Antropologi dan Sosiologi Hukum Keluarga di Beberapa Daerah di Indonesia. In Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/10432/, 2017.

Yusuf Muri, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: KENCANA PT Fajar Interpratama Mandiri Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun, 2017.

Ibnu Rusyd 2, Bidayatul Mujtahid Pembahasan Tentang Nikah, Talak, Sumpah, Tukar Menukar Mata Uang, Jual Beli Saham, Murabaha, Sewa, Syirka, Syuf’ah, Gadai, Hukum, Paillit, Barang Temuan, Hibah, Wasiat, Hukum Waris, Hukum Zina, Pencurian, Dll, (Jakarta: PUSTAKA AZZAM, 2014).

Ghina Nabila Effendi dan Muhamad Yusuf, Eksistensi Pemangku Adat dalam Pengambilan Keputusan Desa di Kerinci. Tanah Pilih, 1(1), 11. https://doi.org/10.30631/tpj.v1i1.672, 2021.

Sumanto, Dedi, Hukum Adat Di Indonesia Perspektif Sosiologi Dan Antropologi Hukum Islam. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 17(2), 181. https://doi.org/10.31958/juris.v17i2.1163 ,2018.

Amna, Afina, Otoritas Kharismatik Dalam Perkawinan Studi atas Perjodohan di Pondok Pesantren Al-Ma ’ sum Tempuran Magelang, Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, Vol. 12, No. 1 (Juli 2019).

Juliansyahzen Muhammad Iqba, Dialektika hukum islam dan hukum adat pada perkawinan Lelarian di lampung timur, Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, Vol. 12, No. 1 (Juli 2020).

Khairuddin, Memakai Hine Sebagai Syarat Dalam Perkawianan Pada Masyarakat Kuta Tinggi Aceh, Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, Vol. 13, No. 2 (Juli 2020)

Jafar.,Fair Criteria of Private Vocational School and Witnesses in the Perpective of Ushul Fiqh Analysis Based in Istilahi and Ta’lili Reasoning, BIRCI- Journal Humanitties, Vol.4, No.2 (2021).

Murdan, Harmonisasi Hukum Adat, Agama, Dan Negara Dalam Budaya Perkawinan Masyarakat Islam Indonesia Belakangan, Asy-Syi’ah Jurnal Imu Syari’ah Dan Hukum, Vol. 50, No. 2 (2016).

Mihardi Binti Rahayu Hutri dan Alsa Maulida Wani, Jaminan Perlindungan Dalam Pencacatan Perkawinan Perspektif Maqashid As-Syar’iyyah, Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah, Vol. 4, No. 1 (2022).

Purnama Handika, Keiabsahan Etika Dan Adminitrasi Perkawianan", Vol. 14, No. 1 (2010).

Hertasmaldi, Persetujuan ninik mamak sebagai salah satu syarat administratif dalam akad nikah. Ijtihad Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial (Penerimaan).‘Aqid, Vol. 35, No. 2 (2019).

Irwansya. (2021). No Title. Tinjauan Hukum Islam Terhap Persetujuan Ninik Mamak Sebagai Adminitrasi Perkawinan Di KUA Nagari Simalidu, (IAIN Batusangkar, 2021).

Husna, Muthia, Rahmatul, Izin Tertulis Ninik Mamak Sebagai Syarat Adminitrasi Pencatatan Perkawinan Di Nagari Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu, (Skripsi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2019).

Nedi Pandi Agus, Penerapan Sanksi Adat Terhadap Perkawinan Tanpa Sepengetahuan Mamak Menurut Hukum Islam Nagari Limo Koto Kabupaten Sijunjung, (Skripsi, IAIN Batusangkar, 2019).

Hanafi Irom, Otoritas Ninik Mamak Dalam Pernikahan Perspektif Hukum Islam Nagari Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, (Sripsi, IAIN Batusangkar, 2017).

Herlinda Fitra, Pandangan Ninik Mamak Terhadap Relasi Gender Di Desa Pulau Jambu Kecamatan Kuok, Jurnal Marwah, Vol. XV, (2016).

Fahma Aisyah Rahmaini, Pergeseran Peran Ninik Mamak Dalam Membentuk Keluarga Sakinah Pada Masyarakat Minang Kabau Perspektif Teori Peran., (Skripsi:UIN Maulana Malik Ibrahim, 2018).

Widiani, Nice, Peran Ninik Mamak Dalam Penyelesaian KonflikPertahan., Vol. 17, No. 2, (2017).

Jamila, Yesi, Otoritas Dan Pembagian Perkebunan Plasma Kelapa Sawit Di Nagari Kinali Pasaman Barat Provinsi Sumatra Utara, (Universitas Andalas, 2015).

Ulfia Hasanah, Penyelesaian Sengketa Oleh Fngsionaris Adat Di Kabupaten Kampar, Vol. 1, (2017).

Fauza Farida, Analisi Hukum Islam Tentang Tanggung Jawab Mamak Terhadap Propesi Perkawinan Kemenakan Menurut Adat Pariaman, (Sripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2020).

Dedi, Sumanto, Hukum Adat Di Indonesia Perspektif Sosiologi Dan Antropologi Hukum Islam. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 17(2), 181. https://doi.org/10.31958/juris.v17i2.1163, Vol.b7, No. 2 (2018).

Armia, Muhammad, Siddiq, Hukum Adat Perkawinan dalam Masyarakat Aceh Tinjauan Antropologi dan Sosiologi Hukum. In Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry (Vol. 53, No. 9 (2013).

Sodiqin Ali , Antropologi Hukum sebagai Pendekatan dalam Penelitian Hukum Islam. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 7(1), 115–126. https://doi.org/10.24090/mnh.v7i1.581 , Vol. VII, No. 1 (januari 2013).

Winario, M. (2017). Masalah Hukum Islam Perspektif Sosiologi Antropologi Hukum. Al-Himayah, Vol. 1, No 2 (Oktober 2017).

Kemdikbud, Calempung Atau Ogung Alat Tradisional Khas Kampar, https://Kebudayaan. Kemdikbud,go.idbpnbkepri/calempung-ogung-kesian-Khas-Kampar/. Di akses 6 Desember 2021.

Published

2022-07-01

How to Cite

Agustar, A. (2022). OTORITAS NINIK MAMAK SEBAGAI SYARAT PERKAWINAN DI DESA PANGKALAN BARU. Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS), 4(1), 25–42. https://doi.org/10.33474/jas.v4i1.16138