Pengembangan Objek Wisata Hutan Mangrove berbasis Ekowisata
DOI:
https://doi.org/10.33474/jp2m.v2i3.13440Keywords:
ekowisata, hutan mangrove, masyarakat, objek wisataAbstract
Salah satu desa yang berpotensi untuk wisata Hutan Mangrove di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon adalah Desa Waihru. Desa ini terletak pada wilayah dataran tinggi dengan luas daerah sebesar 2.250 Ha, dan panjangnya sekitar 1,5 km. Desa Waiheru memiliki kawasan Hutan Mangrove yang terletak di Pantai Teluk Ambon Desa Waiheru dan berpotensi untuk dijadikan kawasan wisata. melihat potensi yang ada dari hutan mangrove tersebut kami sebagai mahasiswa KSM PPM TEMATIK yang mengabdi di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon turut serta membantu dalam pengembangan objek wisata tersebut. bersama dengan pemuda-pemudi Karang Taruna dan warga Desa Waiher. Berbagai kegiatan dilakukan untuk pengembangan wisata hutan Mangrove di Desa Waiheru antara lain: penanaman pohon Bakau di kawasan Pantai wisata hutan mangrove, pembersihan sampah, pembuatan plang informasi, pembuatan spot selfie untuk mengundang daya tarik wisatawan, dan Kegiatan ini mendapat respon positif dari baik dari warga sekitar.References
Fathani, A. H. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mewujudkan Desa Mandiri Dan Sejahtera Berbasis Entrepreneur Melalui Pemanfaatan Buah Salak. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 1(1), 55–58. https://doi.org/10.33474/jp2m.v1i1.5008
Fitriani, P. (2018). Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Obyek Wisata Puncak Ahuawali di Desa Ahuawali Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe. Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, 3(4), 84–96. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Hakim, L. (2010). Industri Pariwisata dan Pembangunan Nasional. Among Makarti, 3(5), 70–78. https://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/18
Hawing, H., Mutmainnah, & Nengsi R, R. (2019). Kemitraan Pemerintah Daerah Dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah Dalam Pemasaran Objek Wisata Permandian Alam Ompo Kabupaten Soppeng. Jurnal Komunikasi Dan Organisasi (J-KO), 1(1), 18–24. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jko/article/view/1771
Natan, N. (2016). Prospek Pariwisata Morotai. Media Wisata, 14(1), 305–316. https://doi.org/10.36276/mws.v14i1.150
Primadany, S. R., Mardiyono, & Riyanto. (2013). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(4), 135–143.
Risman, A., Wibhawa, B., & Fedryasyah, M. (2016). Kontribusi Pariwisata Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 1–154. https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13622
Rumijati, A., Asfiah, N., & Fiandari, Y. R. (2021). Peningkatan potensi desa wisata melalui pengembangan kemasan oleh-oleh. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 4(1), 90–99. https://doi.org/10.33474/jipemas.v4i1.9049
Setiawan, I. (2015). Potensi Destinasi Wisata Di Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi. Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers UNISBANK (SENDI_U), 978–979. https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/sendi_u/article/view/3321
Sugianto, A., & Sholihah, A. (2018). Kelompok Petani Jamur Tiram Putih Di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 1(2), 129–136. https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i2.1517
Wolah, F. F. C. (2016). Peranan Promosi Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Poso. Jurnal Acta Diurna, 5(2), 1–11. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/11722