Pengolahan Limbah Cair Batik Menggunakan Metode Presipitasi dan Filtrasi untuk UMKM Batik

Authors

  • Oktriza Melfazen Universitas Islam Malang
  • Muhammad Khoirul Rozikin Universitas Islam Malang
  • Nurul Latifatus Sakinah Universitas Islam Malang
  • Sectio Dwi Febriantoro Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/jp2m.v3i4.19714

Keywords:

limbah cair, pewarna batik, pH air, presipitasi

Abstract

Sebagai salah satu budaya nusantara, pelestarian batik menjadi sebuah keharusan memalui peningkatan dan pengembangan industri batik. Namun selain sisi positif, industri batik juga potensial menghasilkan limbah padat, cair dan gas sebagai hasil samping dari serangkaian proses pengolahan batik. Limbah cair merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan dan mengandung logam berat yang dikategorikan sebagai limbah berbahaya, sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.  Demikian juga dengan industri batik yang berkiprak di Dusun Randutelu Desa Randuagung. Pengolahan limbah cair hasil penggunaan pewarna sintetis masih dilakukan secara manual dan sederhana dengan proses pengendapan saja. Membaca permasalahan tersebut, mahasiswa KSM-Tematik kelompok 33 mengupayakan program kerja berupa realisasi sebuah sistem pengolahan limbah cair batik menggunakan metode presipitasi dan filtrasi untuk UMKM batik dusun Randutelu. Beberapa pengukuran dilakukan untuk mengetahui karakteristik limbah industri batik yang ditemukan dibandingkan syarat baku mutu, khususnya untuk kadar pH air, parameter Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD). Uji pengolahan limbah cair batik UMKM Randutelu dengan menggunakan sistem ini telah mendapatkan hasil yang baik dimana hasil uji pH, BOD dan COD berada pada standar aman.

References

Apriyani, N. (2018). Industri Batik: Kandungan Limbah Cair dan Metode Pengolahannya. Media Ilmiah Teknik Lingkungan, 3(1), 21–29. https://doi.org/10.33084/mitl.v3i1.640

Hakim, L. M. (2018). Batik Sebagai Warisan Budaya Bangsa dan Nation Brand Indonesia. Nation State Journal of International Studies, 1(1), 61–90. https://doi.org/10.24076/nsjis.2018v1i1.90

Hardaningtyas, R. T., & Mubarok, A. R. (2022). Pengembangan Sistem Pemasaran melalui Media Online bagi UMKM Batik Tulis di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 3(1), 25–29. https://doi.org/10.33474/jp2m.v3i1.13392

Irianto, I. K. (2017). Sistem Teknologi Pengolahan Limbah. Universitas Warmadewa.

Jannah, S., Indrawati, I., Rahayu, H. D., Marwan, S., Najmuddin, M. K., Mufaiz, M. T., Dewantoro, A., Mega, K. I., Almukri, M. S., Suhermanto, A. Y., Hidayah, D. Z. M., & Putri, M. R. (2020). Meningkatkan Eksistensi dan Pelestarian Batik di Era Modern. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 1(2), 139–142. https://doi.org/10.33474/jp2m.v1i2.6536

Patmawati, Y. (2021). Penyisihan Zat Warna Sintetis dalam Limbah Cair Menggunakan Low-Rank Coal Kalimantan Timur sebagai Adsorben (F. Adriansyah & F. Muhammad (eds.)). Literasi Nusantara Abadi.

Safitri, A. F. R., Subagyo, & Jayusman. (2015). Perkembangan Batik di Ponorogo Tahun 1955-2015 Anissa. Journal of Indonesian History, 4(1), 10–17. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih/article/view/18981

Siregar, A. P., Raya, A. B., Nugroho, A. D., Indana, F., Prasada, I. M. Y., Andiani, R., Simbolon, T. G. Y., & Kinasih, A. T. (2020). Upaya Pengembangan Industri Batik di Indonesia. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 37(1), 79–92. https://doi.org/10.22322/dkb.v37i1.5945

Tarleton, S., & Wakeman, R. (2006). Solid/Liquid Separation: Equipment Selection and Process Design (1st ed.). Elsevier.

Tito, S. I., Andriyansyah, M. F., & Zakaria, Z. (2022). Implementasi Penguatan Usaha Ekonomi Kreatif Bengkel Batik Kota Malang. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaa Masyarakat (JP2M), 3(3), 185–190. https://doi.org/10.33474/jp2m.v3i3.19124

Downloads

Published

2023-05-04

How to Cite

Melfazen, O., Rozikin, M. K., Sakinah, N. L., & Febriantoro, S. D. (2023). Pengolahan Limbah Cair Batik Menggunakan Metode Presipitasi dan Filtrasi untuk UMKM Batik. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 3(4), 333–338. https://doi.org/10.33474/jp2m.v3i4.19714