Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Pengolahan Kompos
DOI:
https://doi.org/10.33474/jp2m.v1i3.6510Keywords:
sampah penduduk, bioaktivator, lubang komposAbstract
Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan manusia dalam suatu daerah maka semakin tinggi jumlah sampah yang dihasilkan. Dibutuhkan cara pengelolaan yang lebih baik agar sampah tidak menjadi masalah bagi lingkungan. Pola pengelolaan sampah dengan cara pengumpulan, pengangkutan serta pembuangan di tempat akhir sampah tidak dapat menyelesaikan persoalan ini. Disamping berbiaya tinggi pola ini juga menghasilkan volume sampah yang dibuang tidak terkurangi, diketahui bahwa TPA memiliki daya tampung dan usia pemakaian maksimal. Pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan komposisi sampah di salah satu sumber penghasil sampah yaitu rumah penduduk Desa Wonoayu Kecamatan Wajak, serta memberikan solusi lebih ekonomis dan efisien dalam penanganan sampah yang dihasilkan khususnya sampah organik. Metode yang dilaksanakan menggunakan eksperimen dengan subjek sampah organik yang dihasilkan dari rumah penduduk. Bahan kompos yang terbaik untuk dilakukan proses pengomposan adalah sampah sayur plus kotoran ternak dengan penambahan 10 ml EM-4 (kompos variasi A). Dukungan warga masyarakat terutama Wanita Tani Desa dan Ibu-Ibu PKK serta remaja sangat diharapkan untuk melaksanakan dan melanjutkan program ini.References
Alawy, T., & Pujiwati, I. (2018). Pengembangan Biogas Kotoran Sapi di Kel. Kedopok Kec. Kedopok Probolinggo. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 1(1), 21–24. https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i1.1475
Cahyani, D. A., & A., R. M. P. (2013). Laju Aerasi Pada Pengomposan Limbah Sayuran Menggunakan Komposter Dengan Pengaduk Putar. Sainteks, 10(2), 9–21. https://doi.org/10.30595/sainteks.v10i2.146
Dewanto, F. G., Londok, J. J. M. R., Tuturoong, R. A. V., & Kaunang, W. B. (2017). Pengaruh Pemupukan Anorganik Dan Organik Terhadap Produksi Tanaman Jagung Sebagai Sumber Pakan. Jurnal Zootec, 32(5), 1–8. https://doi.org/10.35792/zot.32.5.2013.982
Djuwendah, E. (2005). Keragaan Sosial Ekonomi Usaha Daur Ulang dan Pengomposan Sampah di Kotamadya Bandung. Jurnal Sosiohumaniora, 7(3), 248–263. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v7i3.5355
Elamin, M. Z., Ilmi, K. N., Tahrirah, T., Zarnuzi, Y. A., Suci, Y. C., Rahmawati, D. R., Dwi P., D. M., Kusumaardhani, R., Rohmawati, R. A., Bhagaskara, P. A., & Nafisa, I. F. (2018). Analisis Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(4), 368–375. https://doi.org/10.20473/jkl.v10i4.2018.368-375
Intara, Y. I., Sapei, A., Erizal, Sembiring, N., & Djoefrie, M. H. B. (2011). Pengaruh Pemberian Bahan Organik Pada Tanah Liat Dan Lempung Berliat Terhadap Kemampuan Mengikat Air. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16(2), 130–135. https://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/6457
Rahmawati, A., Kurniahu, H., & Sriwulan. (2017). Teknik Pengomposan Kertas Bekas Dan Limbah Organik Rumah Tangga Menggunakan Starter Cairan Rumen Sapi. Jurnal Biologi & Pembelajarannya, 4(2), 24–31. https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/biologi/article/view/929
Sholihah, A., & Nurhidayati. (2018). IbM Kelompok Tani Hortikultura Dalam Rangka Perbaikan Manajemen Produksi Kompos. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 1(2), 94–104. https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i2.1513
Suwatanti, E., & Widiyaningrum, P. (2017). Pemanfaatan MOL Limbah Sayur pada Proses Pembuatan Kompos. Jurnal MIPA, 40(1), 1–6. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM/article/view/12455
Trivana, L., & Pradhana, A. Y. (2017). Optimalisasi Waktu Pengomposan dan Kualitas Pupuk Kandang dari Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator PROMI dan Orgadec. Sain Veteriner, 35(1), 136–144. https://doi.org/10.22146/jsv.29301
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.