KOMPETENSI MULTIKULTURAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Authors

  • Abdul Halim Institut Pesantren KH Abdul Chalim
  • Maskuri Maskuri Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/multikultural.v5i1.10322

Abstract

 

Indonesia sebagai negara majemuk dengan keberagaman budayanya memerlukan sosok guru yang mempunyai kompetensi multikultural dalam proses pendidikannya. Hal ini didasarkan pada pentingnya guru yang menyadari realitas kehidupan bangsa Indonesia. Terlebih lagi bagi guru Pendidikan Agama Islam yang menginternalisasikan nilai-nilai agama kepada peserta didik. Ia dituntut untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan realitas bangsa yang multikultur, oleh karena terkadang agama dijadikan alasan untuk abai terhadap keragaman budaya serta bersikap eksklusif kepada peserta didik. Kajian ini berupaya untuk mendeskripsikan dan menganalisis kompetensi multikultural guru PAI dan implementasinya dalam pembelajaran. Lokus kajian ini berada pada forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan arti bahwa bagaimana guru menyadari keberagaman yang ada dalam kehidupan terhadap relevansi kebutuhan kompetensi multikultural guru PAI. Hasil penelitian menyatakan pertama bahwa dalam konteks kehidupan multikultural dan keragaman peserta didik, guru PAI dituntut untuk mempunyai kompetensi keilmuan, multikultural, profesional, sosial dan leadership. Kedua, ruang lingkup kompetensi multikultural dapat diklasifikasikan pada aspek sikap positif, basis pemahaman multikultural, skill pedagogi dan kompetensi leadership guru PAI

Kata Kunci: Kompetensi Multikultural, Guru PAI

 

As a pluralistic country, Indonesia with its cultural diversity requires a teacher having multicultural competence in the educational process. Based on the importance of teachers who are aware of the realities of Indonesian life. Especially for Islamic Religious Education teachers who internalize religious values to students. The Required teacher can carry out the learning process appropriate towards the reality of a multicultural nation because occasionally belief in religion was taken as an excuse to ignore cultural diversity and having exclusive on facing students. This study aims to describe and analyze the multicultural competence of Islam Education teachers and its scope. The study focused on the Forum on Islam Education Subject Teacher for junior high school in Mojokerto regency. The research uses the phenomenological method, it means teacher awareness of diversity, needs multicultural competence. The research states, first, in the context of multicultural life and diversity of students, craved Islam education teachers who have a knowledge base, multicultural, professional, social, and leadership competencies. Second, the scope of multicultural competence can be classified into aspects; positive attitudes, the basis of multicultural understanding, pedagogical skills, and leadership competency

Keywords: Multicultural Competence, Islamic Education Teacher


References

A Z, Mulyana. 2010. Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta: Grasindo

Bakri, Masykuri. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Tinjauan Teoretis dan Praktis Malang: Unisma Press.

Cresswel, Jhon W. 2014. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmadi, Hamid. 2019. Pengantar Pendidikan Era Globalisasi: Konsep Dasar, Teori, Strategi dan Implementasi Pendidikan Globalisasi. Jakarta: An1mage

Harto, Kasinyo. 2014. Model Pengembangan Pedidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Muhaimin. 2016. Model Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran dalam Pendidikan Islam Kontemporer. Malang: UIN Maliki Press

Prastowo, Andi. 2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Kencana

Raihani. 2016. Pendidikan Islam dalam Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rofaah. 2017. Pentingnya Kompetensi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Perspektif Islam. Yogyakarta: Depublish

Setiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya Jakarta: Grasindo

Sinagatullin, Ilghiz M. 2003. Constructing Multicultural Education in a Diversity Society. USA: Scarecrow Press

Smith, Jonathan A. 2009. Interpretative Phenomenological Analysis: Theory, Methode and Research, Los Angeles; Sage

Syamsul Bachri. 2017. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Prenada Media

Thalib,

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan bag 4. Jakarta: Grasindo

Tobroni. 2018. Memperbincangkan Pemikiran Pendidikan Islam: dari Idealisme Substantif hingga Konsep Aktual Jakarta: Kencana.

http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-ttg-guru-dan-dosen.pdf

_____________,. 2007.Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: Visimedia,

Ghony, Djunaidi. 2016. Desain Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Multikultural. Malang: Unisma

Parekh, Bhiku. 2012. Rethinking Multiculturalism terj: Rethinking Multiculturalism: Keberagaman Budaya dan Teori Politik Yogyakarta: Kanisius.

Hasan, Muhammad Tolchah. 2016. Pendidikan Multikultural Sebagai Opsi Penanggulangan Radikalisme Malang: Unisma.

Downloads

Published

2021-02-26

Issue

Section

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL