PENDIDIKAN PENDAYAGUNAAN GENDER SEBAGAI PROBLEM SOLVING KONFLIK SOSIAL AKIBAT PAHAM ISLAM RADIKALISME DI DESA KLAMPOK SINGOSARI KABUPATEN MALANG

Authors

  • Yandri Radhi Anadi Fakultas Hukum Universitas Islam Malang
  • Faisol Faisol Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/multikultural.v6i1.13966

Abstract

 

Dalam konteks radikalisasi dan gender, feminisme Indonesia secara aktif merespon regulasi restriktif dan praktik diskrimimatif yang berujung pada kekerasan yang mensubordinir perempuan. Sebagai bentuk problem solving yang dihadapi maka komunitas-komunitas keislaman yang ada di Indonesia memiliki peran yang sangat penting, salah satunya komunitas keislaman berdaya gender yaitu  Muslimat Nahdatul Ulama, yang mampu mampu menangkal segala macam bentuk radikalisasi seperti di Desa Klampok kecamatan singosari, untuk mempertahankan kultur masyarakat yang damai dan kondusif. Maka diperlukan sebuah solusi tentang pemberdayaan gender agar dapat melakukan aksi pencegahan bentuk radikalisasi yang berupa penyerangan ideologi. Penulisan ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan yaitu, bagaimana pendayagunaan gender sebagai problem solving konflik sosial akibat radikalisme serta bagaimana menilai paham radikalisme dalam mempengaruhi lingkungan masyarakat desa klampok kecamatan singosari kabupaten malang. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan yang diharapkan nantinya dapat memberikan hasil yang terbaik.

Kata Kunci: Radikalisme, Gender, Konflik Sosial

 

In the context of radicalization and gender, Indonesian feminism actively responds to restrictive regulations and discriminatory practices that lead to violence that subordinates women. As a form of problem solving faced, Islamic communities in Indonesia have a very important role, one of which is a gender-powered Islamic community, namely Muslimat Nahdatul Ulama, which is able to ward off all forms of radicalization such as in Klampok Village, Singosari District, to maintain culture. peaceful and conducive society. So we need a solution about gender empowerment in order to take action to prevent radicalization in the form of ideological attacks. This writing is motivated by the existence of problems, namely, how to utilize gender as a problem solving social conflict due to radicalism and how to assess radicalism in influencing the environment of the village community in Klampok, Singosari District, Malang Regency. This study uses a qualitative approach as an approach that is expected to provide the best results.

Keywords: Radicalism, Gender, Social Conflict.

References

Buku

Harien Puspitawati, 2012, Gender dan Keluarga Konsep dan Realita di Indonesia, Bogor: IPB Press.

Karen Jacques and Paul J. Taylor, 2009, Female Terrorism: A Review, Terrorism and Political Violence.

Lexy J. Moeloeng, 2011, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Roxanne L. Euben, 2002, Musuh Dalam Cermin,Fudamentalisme Islam dalam Batas Rasionalisme Modern, Jakarta: Serambi.

Yusuf Qardawi, 2001, Al-Sahwah al-Islamiyyah : Baina al-Juhad wa al-Tatarrf, Kairo: Bank al- Taqwa.

Jurnal

Alan Sigit Febrianto, 2016, Kesetaraan Gender Dalam Lingkup Organisasi Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2016, Artikel, Vol. 5, No. 1.

Aminah, 2018, Gerak Muslimah di Antara Maraknya Feminisme dan Isu Radikalisme: Analisis Pedagogi, Jurnal An-Nisa’, Vol. 11 No. 2

Abu Rokhmad, 2012, Radikalisme Islam Dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal, Jurnal Walisongo, Vol. 20, No. 1.

Dr. Qurratul Ainiyah, M.HI. 2015, Keadilan Gender dalam Islam: Konvensi PBB dalam Perspektif Mazhab Syafi’I, Malang: Kelompok Intrans Publishing.

Imam Mustofa, 2012, Terorisme: Antara Aksi Dan Reaksi, Religia

Kuntarto and Rindha Widyaningsih, 2018, Dinamika Psikologis Pelaku Radikalisme, in Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VIII

Marc Sageman, 2008, A Strategy for Fighting International Islamist Terrorists, Annals of the American Academy of Political and Social Science

Internet

Dr. Mardety Mardinsyah, M.Si. Aliran-aliran Pemikiran Feminisme. http://www.hermeneutikafeminisme.com/2016/01/24/aliran-aliran-pemikiran-fminisme-barat/. 2016. Diakses pada 25 Februari 2021

Fernan Rahadi, 2020, Survei: Potensi Radikalisme di Indonesia Menurun, Diakses pada tanggal 05 Februari 2021, pukul 13.41. Dari nama website: https://www.republika.co.id/berita/qlmk6y291/survei-potensi-radikalisme-di-indonesia-menurun

Yunan Helmy, 2020, Tidak Hanya Ngijo, Semua Desa Kabupaten Malang Rawan Terpapar Radikalisme, Diakses pada tanggal 05 Februari 2021, pukul 14.25. Dari nama website: https://jatimtimes.com/baca/208858/20200207/181200/tidak-hanya-ngijo-semua-desa-kabupaten-malang-rawan-terpapar-radikalisme

Downloads

Published

2022-02-28

Issue

Section

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL