AKULTURASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL DALAM BUDAYA WAYANG TOPENG MALANGAN

Authors

  • Rosichin Mansur Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang
  • Yaqub Cikusin

DOI:

https://doi.org/10.33474/multikultural.v3i2.4753

Abstract

Dalang memiliki peran sentral sebagai penguasa, sutradara dan penutur cerita dalam pagelaran wayang topeng malangan. Dalang sebagai pelestari akulturasi nilai, nilai-nilai pendidikan Islam multikultural dalam budaya yang diekspresikan pada pementasan wayang topeng malangan. Akulturasi nilai-nilai pendidikan Islam multikultural dalam ritual wayang topeng malangan berupa nilai religi (nilai kedamaian, humanis) dan budaya (nilai pribadi, kekeluargaan). Model akulturasi nilai dalam tuturan bahasa dalang secara dekulturasi, bangunan model akulturasi dibangun dengan cara rekonstruksi, model akulturasi nilai dalam ritual secara sinkretisme, bangunan model akulturasi dibangun dengan cara rekonstruksi.

Kata kunci: akulturasi nilai, pendidikan Islam multikultural, wayang topeng malangan.    

The mastermind has a central role as the ruler, director and storyteller in the shadow puppet show performance. The mastermind as the preserver of acculturation in values, the values of multicultural Islamic education in culture are expressed in the performance of wayang topeng malangan. There is an acculturation in the values of multicultural Islamic education in wayang topeng malangan rituals in the form of religious values (peace, humanism) and culture (personal values, family values). Acculturation model values in puppeter language speech in deculturation, building acculturation model was built by means of reconstruction, acculturation value models in rituals in syncretism, building acculturation models built by reconstruction.

Keywords: acculturation of values, multicultural Islamic education, shadow puppetry of malangan.

References

Clifford Geertz, 1983. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya.

John W Creswell. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Alih bahasa Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lexy J. Moleong, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosda Karya.

Mark R. Woodward, 2017. Islam Jawa: Kesalehan Normatis versus Kebatinan. Jogjakarta: IRCiSoD.

Muhammad Tholchah Hasan. 2016. Pendidikan Multikultural Sebagai Opsi Penanggulangan Radikalisme. Malang: Lembaga Penerbitan Unisma.

Yaya Suryana dan A. Rusdiana. 2015. Pendidikan Multikultural, Suatu Upaya Penguatan Jati Diri Bangsa. Bndung: Pustaka Setia.

Downloads

Published

2019-08-19

Issue

Section

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL