MENJAGA KERAGAMAN EKONOMI RAKYAT DI TENGAH PANDEMI COVID-10 (Suatu kajian Islam untuk Bangsa Indonesia)

Authors

  • Fauzan Fauzan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Kamal Sarang Rembang Jawa Tengah

DOI:

https://doi.org/10.33474/multikultural.v4i1.6719

Abstract

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragam, pluralistik, atau multikulturalistik. Kondisi masyarakat ini disebut oleh banyak pakar sebagai wujud kekayaan yang tidak ternilai. Kondisi ini sedang diuji oleh virus Corona atau Covid-19. Pandemi Covid-19 ini membuat banyak pihak dihadapkan pada kekhawatiran, yang diantaranya sebagian  memilih jalan sendiri-sendiri untuk menghadapinya, dan bukan jalan kesatuan dalam keragaman. Ketakutan inilah yang tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Islam memerintahkan mereka untuk bersatu atau saling membantu antara satu dengan lainnya. Covid-19 tidak bisa dihadapi sendirian, melainkan membutuhkan kekuatan kebersamaan.

Kata kunci: keragaman, Islam, masyarakat, kesatuan, kebersamaan

 

Indonesian society is a diverse, pluralistic, or multiculturalistic society. This condition of society is referred to by many experts as a form of invaluable wealth. This condition is being tested by Corona or Covid-19 viruses. The Covid-19 pandemic made many parties confronted with concerns, some of which chose their own path to deal with it, and not the path of unity in diversity. This fear is not justified in Islamic teachings. Islam commands them to unite or help one another. Covid-19 can not be faced alone, but requires the strength of togetherness.

Keywords: diversity, Islam, society, unity, togetherness

References

Buku

Abdul Wahid, dkk, 2019, Kebijakan Publik dan Etika Pemerintahan, Jakarta: Nirmana Media.

Fahrurkhan Ali, 2007, Mari Belajar Filsafat Untuk Kemanusiaan, Surakarta: Galiacerdas.

Imam Suprayogo dan Tobroni. 2001, Metodologi Penelitian Sosio-Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kholilurrahman Saad, 2015, Kewajiban Bela Negara: Menjaga Kebinekaan Indonesia, Bandung: Kalimas.

Muhammad Tholchah Hasan, 2016, Pendidikan Multikuralisme sebagai Opsi Penanggulangan Radikalisme, Malang: Universitas Islam Malang.

Nana Sudjana dan Ibrahim. 1989, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Nana Syaodih. 2008, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukardi. 2009, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf, 1986, Crisis Muslim Education., Terj. Rahmani Astuti, Krisis Pendidikan Islam, Bandung: Risalah,.

Makalah

Roudhotul Jannah, “Menyemai Kedamaian di Tengah Kebinekaan†, Pusatk Kajian Kebangsaan dan Kebudayaan, Surabaya, 25 Juni 2015

Downloads

Published

2020-02-02

Issue

Section

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL