KERAGAMAN FENOTIPE WARNA BULU ITIK MANILA (CAIRINA MUSCHATA) DESA TEGALWERU KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

Authors

  • Igami Safitri Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang
  • Sunaryo Sunaryo
  • Dedy Suryanto

DOI:

https://doi.org/10.33474/rekasatwa.v1i1.2156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman fenotipe warna bulu itik manila
(Cairina muschata) Desa Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Meteri yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode destriptif komperatis untuk menggambarkan
pola warna bulu itik manila. Sampel diambil sebanyak-banyaknya populasi itik manila yang ada
di desa Tegalweru. Data dikelompokkan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Dari uji Chi Square
ketergantungan ternyata pola warna bulu itik manila jantan dan betina anak, muda dan dewasa
adalah sama(P>0,05), sedang untuk keseluruhan itik manila yang diteliti memiliki pola warna yag
berbeda (P<0,05) antara itik manila jantan dengan yang betina. Dari uji chi square kecocokan
warna bulu itik manila anak, muda, dewasa dan keseluruhan berbeda nyata (P<0,05). Pada anak
itik manila, itik manila muda terbanyak warna putih ( 45,16 % pada anak dan 54,16% pada yag
muda). Sedangkan warna itik dewasa dan keseluruhan berbeda. pada itik dewasa warna hitam
putih terbanyak 68,75% dan keseluruhan itik yang diteiti terbanyak 43,85%. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa keragaman fenotipe warna bulu pada anak itik manila, itik
manila muda dan itik manila dewasa antara itik manila jantan dan betina tidak berbeda tetapi untuk
semua umur itik manila berbeda. dan proporsi keragaman fenotipe warna bulu itik manila anak,
warna bulu itik manila muda, warna bulu itik manila dewasa dan warna bulu itik manila secara
keseluruhan berbeda, distribusi frekuensi proporsionalnya

Downloads

Published

2019-02-01

How to Cite

Safitri, I., Sunaryo, S., & Suryanto, D. (2019). KERAGAMAN FENOTIPE WARNA BULU ITIK MANILA (CAIRINA MUSCHATA) DESA TEGALWERU KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG. REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(1), 14–16. https://doi.org/10.33474/rekasatwa.v1i1.2156