PENGARUH BERBAGAI UKURAN SEL RATU BUATAN TERHADAP LARVA LOLOS HIDUP, LARVA JADI PUPA, DAN PANJANG PUPA PADA LEBAH Apis mellifera
DOI:
https://doi.org/10.33474/rekasatwa.v2i1.6359Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh berbagai ukuran sel ratu buatan terhadap larva hidup, jadi pupa dan panjang pupa pada lebah Apis mellifera. Materi menggunakan lebah Apis mellifera dengan Rancangan Acak Kelompok 3 perlakuan sel ratu dan 6 kelompok umur ratu dengan 10 ulangan, P1 (LA 7,4mm ; LB 5,4mm ; h 10,4mm), P2 (LA 9,4mm ; LB 6,4mm ; h 12.4mm), P3 (LA 11,4mm ; LB 7,4mm ; h 14,4mm), K1 (2bln), K2 (3bln), K3 (4bln), K4 (5bln), K5 (6bln), K6 (7bln). Parameter yang diamati larva hidup, jadi pupa dan panjang pupa. Hasil penelitian berbagai ukuran sel ratu dan kelompok umur ratu berpengaruh sangat nyata terhadap larva hidup dengan rataan dan uji BNT P1 43,33%a , P2 53,33%b, P3 41,67%a, K1 = 63,33%c, K2 = 53,33%c, K3 = 46,67%b, K4 = 43,33%b, K5 = 36,67%a, K6 = 33,33%a. Berbagai ukuran sel ratu dan kelompok umur ratu tidak berpengaruh terhadap larva jadi pupa dengan rataan P1 94,33%, P2, P3 100%, K1 - K5 = 100%, K6 = 94,33%.. Berbagai ukuran sel ratu berpengaruh sangat nyata terhadap panjang pupa sedangkan kelompok umur ratu tidak berpengaruh dengan rataan dan uji BNT P1 27,88mmb, P2 25,83mma, P3 26,27mmab, K1 = 25,88mm, K2 = 26,69mm, K3 = 27,42mm, K4 = 26,24mm, K5 = 26,36mm, K6 = 27,37mm. Kesimpulan dari penelitian ini tingkat larva hidup terbanyak pada sel sedang (53,33%). Pada penelitian panjang pupa terpanjang adalah sel kecil (27,88mm). Berdasarkan kelompok umur ratu lebah pada larva lolos hidup yang terbaik adalah umur 2bln (63,33%)
Â
Kata Kunci : Apis mellifera, sel ratu, larva hidup, jadi pupa, panjang pupa
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan yang diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang menerapkan ketentuan Hak Cipta dan Lisensi sebagai berikut:
Â
Hak cipta:
- Hak Cipta pada setiap naskah adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan berhak sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Attributions-ShareAlike 4.0 International License.
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada REKASATWA Jurnal Ilmiah Peternakan.
Â
Lisensi:
- Atribusi: Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Berbagi Serupa: Apabila Anda menggubah atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada batasan tambahan: Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.
Anda bebas untuk:
- Berbagi menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun.
- Beradaptasi mengubah dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi ini.
Pemberitahuan:
- Anda tidak perlu menaati lisensi untuk bagian materi ini yang telah berada di bawah domain publik atau untuk penggunaan yang diizinkan di bawah pengecualian atau pembatasan.
- Tidak ada jaminan yang diberikan oleh lisensi ini. Lisensi ini mungkin tidak memberikan izin yang sesuai dengan tujuan penggunaan Anda. Sebagai contoh, hak-hak lainnya seperti hak atas potret, hak atas privasi, atau hak moral dapat membatasi penggunaan materi berlisensi Creative Commons.
Â
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Â