ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA BEBEK (Anas platyrhynchos domesticus) STUDI KAJIAN TINGKAT PENCEMARAN PLASTIK DI TERNAK UNGGAS AIR
DOI:
https://doi.org/10.33474/rekasatwa.v2i2.9026Keywords:
mikroplastik, bebek, pencemaran, unggas airAbstract
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Bukan hanya karena jumlahnya yang melimpah akan tetapi, akibat yang ditimbulkan berupa pencemaran lingkungan khususnya perairan yang mencakup sungai, danau dan laut. Bebek merupakan salah satu unggas air yang berpotensi pertama kali terkena paparan limbah mikroplastik. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang kandungan mikroplastik pada saluran pencernaan bebek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kontaminan mikroplastik dan kandungan mikroplastik pada saluran pencernaan unggas air bebek ( Anas platyrhynchos domesticus ) dan menganalisa efek mikroplastik terhadap pola perubahan manajemen pemeliharaan bebek. Metode yang digunakan adalah Metode Survey. Data yang diperoleh dianalisis statistic deskriptif dan t-test untuk memeriksa adanya perbedaan parametric. Pada pengamatan jumlah mikroplastik dilakukan dengan cara ekstraksi komponen biologi menggunakan larutan KOH 10 % pada sampel saluran pencernaan bebek dan pada sampel tanah/pasir menggunakan larutan NaCl pekat. Sampel bebek diambil berdasarkan wilayah pemeliharaannya. Wilayah I (kontrol) adalah wilayah dimana bebek yang dipelihara dengan sistim intensif, Wilayah II bebek dipelihara semi intensif di lingkungan dekat persawahan, Wilayah III Bebek dipelihara di lingkungan padat penduduknya. Hasil dari penelitian ini untuk sampel tanah/pasir pada wilayah I rata-rata jumlah mikroplastik (partikel/ml) 23,33, wilyah II : 67,78 dan wilayah III : 80. Jumlah rata-rata mikroplastik pada saluran pencernaan bebek (partikel/ bebek) pada wilayah I : 2,7, II : 6,7 dan III : 5,3. Kesimpulan adalah jumlah mikroplastik terbanyak diperoleh pada tanah di wilayah padat penduduknya. Pada kontrol masih ditemukan mikroplastik pada saluran pencernaan bebek.ÂReferences
Claessens, M., Van Cauwenberghe, L.,Vandegehuchte, M.B., Janssen, C.R., 2011. New
techniques for the detection of microplastics in sediments and field collected organisms. Mar.Pollut. Bull. 70, 227-233.
Jamback.2015. Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean. Sciencemag.org. 768-769
July Fiani Putri, Caesar (2017), Identifikasi Keberadaan dan Jenis Mikroplastik Pada Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forskal) di Tambak Lombok, Semarang. Other thesis, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata.
Lusher AL, McHugh M, Thomson RC. 2013. Occurrence of microplastic in the gastrointestal tract of pelagic and demersal fish from the English Channel.
Marine Pollution Bulletin. 67: 94-99.
Moore, C.J., Lattin, G.L.,Zellers, Zellers, A.F.,2004. Quantity and Type of Plastic Debirs flowing from to urban rivers to coastal waters and beaches of southern California.J. Integr. Coast. Zone Manang. 11 (1), 65-73
Possato PE, Barletta M, Costa MF, Ivar do Sul JA, Dantas DV. 2011. Plastic debris ingestion by marine catfish:an unexpected fisheries impact. Marine pollution bulletim. 62 (5) : 1098-1102
Thompson, R.C., Olsen, Y., Mitchell, R.P., Davis,A., Rowland, S.J., John, A.W.C.,
McGonigle, D.,Russell, A.E., 2004. Lost at Sea: where is all theplastic?
Science 304 (5672), 838
Thompson, R.C., Olsen,Y., Mitchell, R.P., Davis , A., Rowland, S.J., John, A. W.C., McGonigle, D., Russell, A.E.,2004. Lost at Sea: where is all the plastic?Science 304 (5672),838
Thompsoson,R.C., Moore, C.J., vom Saal,F.S., Swan, S.H.,2009.Plastic, the environtment and human health: current consensus and future trends. Philos. Trans. R. Soc. B364,2153-2166
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan yang diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang menerapkan ketentuan Hak Cipta dan Lisensi sebagai berikut:
Â
Hak cipta:
- Hak Cipta pada setiap naskah adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan berhak sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Attributions-ShareAlike 4.0 International License.
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada REKASATWA Jurnal Ilmiah Peternakan.
Â
Lisensi:
- Atribusi: Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Berbagi Serupa: Apabila Anda menggubah atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada batasan tambahan: Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.
Anda bebas untuk:
- Berbagi menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun.
- Beradaptasi mengubah dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi ini.
Pemberitahuan:
- Anda tidak perlu menaati lisensi untuk bagian materi ini yang telah berada di bawah domain publik atau untuk penggunaan yang diizinkan di bawah pengecualian atau pembatasan.
- Tidak ada jaminan yang diberikan oleh lisensi ini. Lisensi ini mungkin tidak memberikan izin yang sesuai dengan tujuan penggunaan Anda. Sebagai contoh, hak-hak lainnya seperti hak atas potret, hak atas privasi, atau hak moral dapat membatasi penggunaan materi berlisensi Creative Commons.
Â
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Â