PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK Bacillus subtilis DAN Saccharomyces cerevisiae PADA PRODUKSI LAYER UMUR 24 MINGGU

Authors

  • Nanang Agus Saputro Universitas Islam Kadiri, Indonesia
  • E. F. Lisnanti Universitas Islam Kadiri, Indonesia
  • D. Rudiono Universitas Islam Kadiri, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33474/rekasatwa.v2i2.9027

Keywords:

Bacillus subtilis dan Saccharhomyces cerevisiae, Ayam Petelur, Umur 24 Minggu.

Abstract

700 ekor Isa Brown digunakan untuk menentukan efek dari bakteri  Bacillus subtilis dan Saccharomyces cerevisiae yang 'siap dicampur dalam bentuk probiotik pakan' untuk menghasilkan kinerja pada layer usia 24 minggu. Evaluasi dilakukan selama 4 minggu di kandang Bapak Kholil, yang terletak di Kecamatan Kademangan Desa Dawuhan, Kabupaten Blitar. Perlakuan pakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: PO (45% jagung + 13,5% merek beras + 7% tepung tulang daging + 23% tepung kedelai + 1,5% premix + 1% tepung batu) dan P1 ( 45% jagung + 13,5% merek beras + 7% tepung tulang daging + 23% tepung kedelai + 1,5% premix + 1% tepung batu + 0,1 probiotik); untuk analisis menggunakan uji t. Parameter dimasukkan: Konsumsi Pakan (g / ekor / hari); FCR; berat telur (g); Produksi Hen Day (%); Massa Telur (g); dan Penghasilan dari Biaya Pakan (Rp / hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan (P> 0,05) pada konsumsi pakan (103,52 vs 103,66 g / ayam), berat telur (56,94 vs 57,57 g / telur), namun, ada pengaruh yang signifikan (P <0,05) pada ayam produksi hari (36,45 vs 47,42%), massa telur (20,78 vs 2,29 g), rasio konversi pakan (6,28 vs 4,40), pendapatan atas biaya pakan masing-masing (-121,96 vs -8, Rp. 72 / ayam). Kesimpulan   dari penelitian   ini   adalah   penambahan   bakteri   Bacillus   subtilis   dan Saccharomyces cerevisiae ke dalam pakan sendiri dapat mempengaruhi konsumsi pakan, produksi hari ayam, tingkat konversi pakan dan pendapatan dari biaya pakan untuk ayam petelur pada 24 minggu usia, tetapi tidak berpengaruh pada berat telur.

References

Al-Nedawi, A. M., F. R. Al-Samari and K.

A. Al Soudi. 2008. Effect of Pause Size and its Number on Egg Mass for a Stock of White Leghorn in Iraq. Int. J. Poult. Sci. 7 (3): 240-242.

Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur.

Seri Beternak Mandiri. Lembaga

Satu Gunung Budi. Bogor. Anggrayono, H. I., W. Tritiarti. 2008. Energi

Metabolis dan Kecernaan Protein Akibat Perbedaan Porsi Pemberian Ransum pada Ayam Petelur. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.

Bahlevi, T., U.S. Ucan., B. Coskun, V.

kurtoglu and S. Cetingul. 2001. Effect of dietary probiotic on performance and humoral immune response. British poultry. Science.

Blackall, P.J. 2013. Poultry Disease 6th edition Saunders Elsevier. Philadelphia.

Cath, A.U.,M. Bozkhurt, K. Kucukyilmaz,.

Herken, M. Cinar dan E. Bintas.

Performance and egg quality or aged laying hens feed diet

supplemented with meat and bone meal or oyster shell meal. South African journal of Animal Science.

Choudhari.et al., 2008. Pengaruh Protein Ransum dan Periode indukan terhadap Bobot badan Akhir, Bobot Karkas, Bobot Non Karkas pada ayam Broiler. Universitas Diponegoro, Semarang.

Diaz, D. 2008. Safety and efficacy of ecobiol as feed additive for chickens for fattening. The EFSA Journal 773 : 2-13.

Harms, R. H., and G. B. Russell. 2004.

Performance Of Commrcial Laying Hens When Feed Diets Whith Various Sources Of Energy. J. Appl. Poultry Res. 9:179-184.

Haryati. T. 2011. Probiotik dan Prebiotik sebagai Pakan Imbuhan nonruminansia. J. wartazoa. 21(3):

-132.

Iriyanti, N., M. Mufti dan T. widiyastuti.

Manipulasi pakan dengan Imunostimulan Probiotik dan Prebiotik Terhadap Tampilan Sistem Immunolgik berdasarkan profil darah dan mikroba saluran pencernaan Ayam Petelur, laporan Penelitian DIPA Program Pascasarjana Fakultas Peternakan , universitas jenderal Soedirman, Purwokerto.

Kompiang IP. 2000. Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Probiotik untuk Meningkatkan Produksi Ternak Unggas di Indonesia. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian.

Kompiang IP. 2009. Pemanfaatan mikroorganisme sebagai Probiotik untuk meningkatakan Produksi ternak di Indonesia1). Pengembangan inovasi pertanian.

(3):177-191.

Malik, A. 2013. Pengaruh penggunaan probiotik pada ransum terhadap produktivitas dan nilai ekonomi ayam petelur periode layer. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Mussawar, S., T.M. Durrani, K. Munir, Z. ul-Haq, M.T. Rahman, dan K. Sarbiland. 2004. Statuse of layer farms in Peshawardivision, Pakistan. Livestock research for rural Development.

North, M. O and D. D. Bell. 1992.

Commercial Chicken Production Manual 4th Ed. Chapman and Hall, new York.

Pemerintah Kab. Blitar. 2018. Data Potensi

Daerah Peternakan. Pemkab Blitar. Prawira M.Y, Sarwiyono dan

Surjowardjoyo P.,2013, Daya Hambat Dekok Daun Kersen (MuntingiaCalabura L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab

Penyakit Mastitis pada Sapi Perah.

Jurnal Fakultas Peternakan

Universitas Brawijaya.

Rusdiansyah, M. 2014. Pemberian Level Energi dan Protein Berbeda terhadap Konsumsi Ransum dan Air serta Konversi Ransum Ayam Buras Fase Layer. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin Makasar. Makasar.

Saleh, E., J. Rifai, dan E. Sari. 2005.

Pengaruh pemberian tepung enceng gondok (Eichornia grassipes) dan Paku air (Azolla pinnata) fermentasi terhadap performa ayam broiler. Jurnal Agribisnis Peternakan.

Scannes, C.G., Brant and M.A. Ensminger.

Poultry Science. 4th Ed. New Jersey, USA. Pearson/ Prentice Hall.

Sudarmono, A. S. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Jakarta: Penerbit Kanisius.

Widjastuti , T. dan R. Kartasudjana. 2006.

Pengaruh pembatasan ransum dan Implikasinya terhadap performa burung puyuh. Jurnal Indonesian Tropical Animal Agriculture.

Downloads

Published

2020-12-15

How to Cite

Saputro, N. A., Lisnanti, E. F., & Rudiono, D. (2020). PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK Bacillus subtilis DAN Saccharomyces cerevisiae PADA PRODUKSI LAYER UMUR 24 MINGGU. REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan, 2(2), 81–89. https://doi.org/10.33474/rekasatwa.v2i2.9027