Kajian Pupuk VAM (Vesicular Arbuscular Micorrhiza) dan Biourine Plus Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merr.)

Authors

  • Imam Aminudin Fakultas Pertanian UNiversitas Islam Malang
  • Choirul Anam

DOI:

https://doi.org/10.33474/folium.v1i1.1010

Abstract

Upaya peningkatan produktivitas tanaman kedelai bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan manajemen pemupukan. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dan berlebihan dan tidak diimbangi dengan penggunaan pupuk organik dapat mengakibatkan tanah menjadi keras dan produktivitas jangka panjang akan menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Vesicular Arbuscular Micorrhiza (VAM) dan biourine plus terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L) Merr.). Penelitian ini  merupakan percobaan lapang yang dilakukan di Desa Karang Sambigalih, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan tiga ulangan, yang terdiri dari dua faktor.  Faktor I : dosis mikoriza (P) dan dosis biourine plus (B). Faktor I : dosis mikoriza terdiri dari tiga level, yaitu: 50 kg ha-1 (P1), 75 kg ha-1 (P2), dan 100 kg ha-1 (P3). Sedangkan faktor II dosis biourine plus terdiri dari 3 level : 1.000 L ha-1 (B1), 1.500 L ha-1(B2) dan 2.000 L ha-1 (B3). Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot segar tanaman, berat kering tanaman, panjang akar, berat 1.000 biji, dan bobot biji kering per plot. Pengamatan dilakukan dari umur 21 hari dengan selang waktu 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh interaksi nyata antara dosis mikoriza arbuskular vesikular dan dosis biourin plus terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Kombinasi perlakuan terbaik adalah dosis mikoriza arbuskular vesikular 150 kg ha-1 dan biourin plus  2.000 L ha-1.

 

Kata Kunci : Vesicular Arbuscular Micorrhiza, Bbourine plus, kedelai

References

Anggarini, A. 2012. Pengaruh Mikoriza terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sorgum Manis (Sorghum bicolor L. Moench) pada Tunggul Pertama dan Kedua. Skripsi. Fakultas pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Damanik., Hasibuan., Fauzi., Sarifuddin, dan Hanum. 2011. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan. 232 Hal.

Dinata, A. 2012. Hubungan Pupuk Kandang dan NPK Terhadap Bakteri Azotobacter dan Azospirillum dalam Tanah Serta Peran Gulma Untuk Membantu Kesuburan Tanah. http://marco 58dinata.blogspot. com /2012/10/hubungan-pupuk-kandang-dan-npk-terhadap.html. Tanggal akses 17 Juni 2013.

Ermansyah, 2012. Pemanfaatan Mikoriza Vesicular Arbuskula (MVA) dan Berbagai Jenis Kompos Terhadap Pertumbuhan Bibit Sambung Pucuk Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.). Skripsi. Jurusan budidaya pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin. Makasar

Handayanto, E. dan K. Hairiah. 2007. Biologi Tanah. Pustaka Adipura. Yogyakarta. 287 Hal.

Husin, E. F. 1994. Mikoriza. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas, Padang. ISBN : 979-95025-6-7. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Sumatera Selatan. 168 Hal.

Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 324 Hal.

Leskona, D., R. Linda, dan Mukarlina. 2013. Pertumbuhan jagung (Zea mays L). dengan pemberian Glomus aggregatum dan biofertilizer pada tanah bekas pertambangan emas. Jurnal Protobion. 2 (3):176-180.

Qibtiyah, M. 2014. Kajian Pengaruh Waktu Pemberian dan Dosis Biourine terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Tesis. Jurusan Ilmu Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Rosmarkam, A. dan Yuwono, N. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanikus. Yogyakarta.185 Hal.

Sarief, S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan tanah pertanian. Pustaka Buana. Bandung.248 Hal.

Selpiana. 2012. Pengaruh Berbagai Jenis Mikroorganisme terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.). Skripsi. Program Studi Agroteknologi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian.Universitas Hasanuddin. Makassar.

Suharno dan Sufati S. 2009. Efektivitas pemanfaatan pupuk biologi fungi mikoriza arbuskular (FMA) terhadap pertumbuhan tanaman matoa (Pometia pinnata Forst.). SAINS.9 (1): 81-36.

Sumarsono. 2007. Analisis Kuantitatif Pertumbuhan Tanaman Kedelai. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Semarang.

Supadma, A. A. N. 2006. Uji kombinasi pupuk organik dan anorganik terhadap hasil jagung manis serta kepadatan tanah Inceptisol Tabanan. Agritrop. 25(2):51-56.

Sutari, N. W. S. 2010. Pengujian Kualitas Bio-urine Hasil Fermentasi dengan Mikroba yang Berasal dari Bahan Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Tesis. Program Studi Bioteknologi Pertanian, Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Denpasar.

Talanca, H. Dan Adnan, A.M. 2005. Mikoriza dan Manfaatnya pada Tanaman. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVI Komda .

Wati, Y.T. 2014. P engaruh Aplikasi Biourin Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang.

Zuhry, E. dan Puspita, F. 2008. Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) Pada Tanah Podzolik Merah Kuning (PMK) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merill). Makalah. Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Riau.

Downloads

Published

2017-08-25

How to Cite

Aminudin, I. and Anam, C. (2017) “Kajian Pupuk VAM (Vesicular Arbuscular Micorrhiza) dan Biourine Plus Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merr.)”, Folium : Jurnal Ilmu Pertanian, 1(1), pp. 14–27. doi: 10.33474/folium.v1i1.1010.