Pengaruh Aplikasi Pupuk Hayati bersama Kompos terhadap Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) dan Viabilitas Bakteri Tanah

Authors

  • Syafarotin Syafarotin Fakultas Pertanian UNiversitas Islam Malang
  • Novi Arfarita Fakultas Pertanian UNiversitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/folium.v3i1.1913

Abstract

Pupuk hayati adalah suatu bahan mikroorganisme yang hidup dan bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas produksi dari suatu tanaman.Pupuk hayati VP3 yang telah diformulasikan dan dikembangkan pada penelitian sebelumnya mengandung 3 bakteri tanah yaitu bakteri penambat N free, bakteri pelarut fosfat dan bakteri penghasil EPS (eksopolisakarida).Pupuk hayati VP3 yang diaplikasikan bersama kompos dapat digunakan untuk mendegradasi kompos menjadi humus (partikel halus/koloid) yang berperan penting bagi mikroorganisme, tanah dan tanaman dengan aplikasi pada periode tertentu.Rancangan yang digunakan yaitu menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan 3 ulangan.Dengan aplikasi kompos maupun aplikasi pupuk hayati VP3 sebanyak 2 kali bersama kompos memberikan produksi tanaman buncis terbaik dan viabilitas bakteri tanah terbaik yaitu pada aplikasi pupuk hayati VP3 sebanyak 3 kali bersama kompos.

References

Arfarita, N., M.W. Lestari., I. Murwani. and T. Higuchi. 2017. Isolation of Indigenous Phosphate Solubilizing Bacteria from Green Bean Rhizospheres. Journal of Degraded and Mining Lands Management 4(3):845-851.doi:10.15243//jdmlm.2017.043.845.

Arfarita, N., Hidayati, N., Rosyidah, A., Machfudz, M. and Higuchi, T. 2016b. Exploration of indigenous soil bacteria producing-exopolysaccharides for stabilizing of aggregates land potential as biofertilizer. Journal of Degraded and Mining Lands Management 4(1):697-702.doi:10.15243//jdmlm.2016.041.697.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2017, Produksi tanaman sayuran di Indonesia tahun 2009-2013, dilihat Januari 2018, http://horti.pertanian.go.id/node/253>.

Fajrin, D.O.P.S. 2008. Pengaruh Beberapa Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Serapan N serta P Tanaman Petsai (Brassica pekinensis) dan Brokoli (Brassica oleracea) pada Andisol Cisarua. Skripsi. Program Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Giyanto A, Suhendar & Rustam. 2009. Kajian pembiakan bakteri kitinolitik Pseudomonas fluorescens dan Bacillus sp. pada limbah organik dan formulasinya sebagai pestisida hayati (BIOPesticide). Prosiding seminar hasil penelitian.

Hartatik, A. S. 2017. Efek Formulasi Cair Pupuk Hayati dari Bahan Pembawa Vermiwash terhadap Viabilitas Bakteri Indigenus dan Pengujiannya pada Perkecambahan Kacang Hijau Vima-1. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang. Malang.

Jumin, . 2008. Dasar-dasar Agronomi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mezuan, IP Handayani & E. Inoriah. 2002. ‘Penerapan formulasi pupuk hayati untuk budidaya padi gogo’. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, vol.4, no.1, hh. 27-34.

Saraswati, R, T, Prihatini & R.D. Hastuti. 2004. Teknologi Pupuk Mikroba Untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan dan Keberlanjutan Sistem Produksi Padi Sawah. h. 169-189. Dalam: Fahmuddin Agus et al. (eds.) Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Setyorini, D. 2004, Strategies Harmonize Rice Production With Biodiversity, Paper Presented at Workshop on Harmonious Coexstence of Agriculture and Biodiversity, Tokyo, Japan, 20-22 October 2004, h. 21.

Simanungkalit, R.D.M, Saraswati, R, Hastuti, R.D & Husein, E. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian, vol.6, hh. 113 - 140.

Subandi. 2010. Mikrobiologi Perkembangan, Kajian dan Pengamatan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suriawiria, H.U. 2002. Pupuk organik kompos dari sampah. Bioteknologi Agroindustri. Humaniora Utama Press. Bandung. 52 hal.

Sutedjo, MM . 2002, Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta

Downloads

Published

2018-02-25

How to Cite

Syafarotin, S. and Arfarita, N. (2018) “Pengaruh Aplikasi Pupuk Hayati bersama Kompos terhadap Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) dan Viabilitas Bakteri Tanah”, Folium : Jurnal Ilmu Pertanian, 3(1), pp. 20–30. doi: 10.33474/folium.v3i1.1913.