Financial Accounting Standards for Micro, Small & Medium Entities (SAK EMKM) Implementation and Factors That Affect It
DOI:
https://doi.org/10.31106/jema.v15i2.1126Keywords:
SAK EMKM, Educational Background, Level of Education, Business Size, MSME’s Business Entrepreneurs Perceptions, Financial StatementsAbstract
The low understanding of accounting and financial accounting standards is a fundamental problem for Micro, Small & Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia. This makes it difficult to prepare and manage financial statements. The presence of the Financial Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK-ETAP) on January 1, 2011, is expected to accommodate small and medium enterprises in making easy, transparent and accountable financial statements. But In fact, many MSMEs that have not been able to apply SAK ETAP properly because it is considered to be too complex and not by the financial reporting needs of MSMEs. On January 1, 2018, SAK EMKM was enacted as a standard that could help about 57.9 million MSME entrepreneurs in Indonesia in properly preparing their financial statements without having to get caught up in the complexity of it. SAK EMKM is a much simpler financial accounting standard than SAK ETAP. This study aims to provide empirical evidence on the perception of MSME business actors regarding the importance of financial bookkeeping and reporting for their business and the factors that affect the level of understanding of MSME’s related to SAK EMKM. The sample of research was MSMEs business actors in Malang Raya with purposive sampling method with the total of 225 respondents. The results showed that company size, educational background, and level of education affect the MSME business entrepreneurs' perception of the importance of financial bookkeeping and reporting. While the level of understanding of MSME business entrepreneurs of SAK EMKM is affected by the level of information on SAK EMKM, educational background and education level of the MSME business actors.References
Baas, T., & Schrooten, M. (2006). Relationship Banking and SMEs: A Theoretical Analysis. Small Business Economic, 27(2-3), 127-137, https://doi.org/10.1007/s11187-006-0018-7.
Budhijono, F., & Kristyowati. (2005). Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil. Akuntabilitas, 5(1), 47-60.
Cahyati, A. D., Mulyanti, K. & Setyawasih, R. (2011). Pemahaman dan Kesiapan UKM dalam Implementasi SAK ETAP : Survey Pada Ukm Di Bekasi. Jurnal JRAK, 2(2), 19–27.
Damarjati, R. A. (2007). Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan Untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Analisa Perbandingannya dengan PSAK. Retrieved from lib.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-126426.pdf in May 18, 2018.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah ( SAK EMKM ). Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Dewi, N. A. P. U., Yuniarta, G. A., & Wahyuni, M. A. (2017). Pengaruh Sosialisasi SAK ETAP, Tingkat Pendidikan Pemilik, dan Persepsi Pelaku UKM Terhadap Penggunaan SAK ETAP pada UKM di Kecamatan Buleleng. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1 UNDIKSHA, 7(1).
Fitriyah, H. (2006). Analisis Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Menengah Kabupaten Sidoarjo. Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Surabaya.
Jati, H., Bala, B., & Otnil, N. (2004). Menumbuhkan Kebiasaan Usaha Kecil Menyusun Laporan Keuangan. Jurnal Bisnis dan Usahawan, II(8), 210 – 218.
Lutfiaazahra, A. (2015). Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada UMKM Pengrajin Batik di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta. National Conference on Economics Education and Business, 215.
Pinasti, M. (2007). Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 10(3), http://doi.org/10.33312/ijar.180.
Rudiantoro, R. S., & Veronica, S. (2011). Kualitas Laporan Keuangan UMKM serta Prospek Implementasi SAK ETAP. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 9(1), http://dx.doi.org/10.21002/jaki.2012.01.
Sari, R. N., & Setyawan, A.B. (2011). Persepsi Pemilik Dan Pengetahuan Akuntansi Pelaku Usaha Kecil Dan Menengah Atas Penggunaan Informasi Akuntansi, Retrieved from http://arisbudi.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/1836/Persepsi+dan+Pengetahuan+Akuntansi+UKM_Ria.pdf on February, 13, 2017.
Solovida, G. T. (2003). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Jawa Tengah (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro).
Tambunan, T. (2012). Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, Isu-Isu Penting. Jakarta: LP3ES.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Wahdini, S. (2006). Persepsi Akuntan Terhadap Overload Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Bagi Usaha Kecil dan Menengah. Simposium Nasional Akuntansi IX, 24-25.
Wahyuningsih, E. M, & Widayanti, R. (2014). Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP di Kampung Batik Laweyan Solo. Jurnal Paradigma, 12(2), 179-187.
Wandini, N. W. Z. P., & Budiasih, I. G. A. N. (2017). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman, Pemanfaatan Teknologi Informasi Akuntansi Pada Penerapan SAK ETAP. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 21, 2108-2133, https://doi.org/10.24843/EJA.2017.v21.i03.p15.
