Pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap bahaya tikus sebagai agen global penular penyakit zoonosis

Authors

  • Shelly Kusumarini R Universitas Brawijaya
  • Chandra Luki Annadhifa Universitas Brawijaya
  • Farida Puspita Zuhria Universitas Brawijaya
  • Frida Ayu Salsana Billa Universitas Brawijaya
  • Putri Dwi Lestari Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.33474/jipemas.v5i2.13955

Keywords:

masyarakat, tikus, penyakit, zoonosis

Abstract

Tikus adalah urban animal sekaligus sumber patogen dan reservoir berbagai penyakit yang berbahaya bagi Kesehatan masyarakat. Bentuk penularan penyakit melalui tikus dapat terjadi secara direct maupun indirect. Masyarakat desa Pucakwangi Kabupaten Lamongan umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak. Berdasarkan hasil survei permasalahan yang terjadi di desa tersebut adalah intensitas masyarakat untuk bertemu tikus sangat tinggi yaitu 65% khususnya di sawah dan rumah. Disisi lain, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penyakit zoonosis dan Rodent-borne disease masih rendah. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat penting untuk dilakukan berfokus terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat dalam menghadapi potensi dan resiko bahaya yang ditimbulkan oleh Tikus. Hasil dari kegiatan ini antara lain mampu meningkatkan pemahaman masyarakat sebesar 100%. Kegiatan ini juga dapat mengetahui upaya yang dilakukan masyarakat selama ini dalam menghadapi tikus diantaranya dengan penggunaan racun tikus, lem tikus, jebakan tikus, dipukul dan ditembak. Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan sistem One health demi terwujudnya Kesehatan masyarakat yang lebih baik. Lebih lanjut, perlu peningkatan partisipasi aktif masyarakat dengan kegiatan pendampingan agar terbentuk sikap kepedulian terhadap penyakit zoonosis.

References

Acha, P. N., & Szyfres, B. (2005). Zoonosis y enfermedades transmisibles comunes al hombre. Revista Española de Salud Pública, 79(3), 423–423. https://doi.org/10.1590/s1135-57272005000300012

Backhans, A., & Fellström, C. (2012). Rodents on pig and chicken farms – a potential threat to human and animal health. Infection Ecol & Epidemiology, 2(0), 1–9. https://doi.org/10.3402/iee.v2i0.17093

Badan Litbang Pertanian. (2011). Pengendalian Hama Tikus Terpadu. In Sinartani. https://www.litbang.pertanian.go.id/download/325/file/Pengendalian-Hama-Tikus-Te.pdf

Banks, P. B., & Hughes, N. K. (2012). A review of the evidence for potential impacts of black rats (Rattus rattus) on wildlife and humans in Australia. Wildlife Research, 39(1), 78–88. https://doi.org/10.1071/WR11086

Dahmana, H., Granjon, L., Diagne, C., Davoust, B., Fenollar, F., & Mediannikov, O. (2020). Rodents as hosts of pathogens and related zoonotic disease risk. Pathogens, 9(3). https://doi.org/10.3390/pathogens9030202

Himsworth, C. G., Parsons, K. L., Jardine, C., & Patrick, D. M. (2013). Rats, cities, people, and pathogens: A systematic review and narrative synthesis of literature regarding the ecology of rat-associated zoonoses in urban centers. Vector-Borne and Zoonotic Diseases, 13(6), 349–359. https://doi.org/10.1089/vbz.2012.1195

Ikayanti, F. (2019). Hama Tikus dan Teknik Pengendaliannya di Desa Nipah Kuning Kecamatan Pontianak Barat. Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan. https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/59-hama-tikus-dan-teknik-pengendaliannya-di-desa-nipah-kuning-kecamatan-pontianak-barat.html#:~:text=Teknik pengendalian hama tikus melalui,tikus tidak leluasa membuat sarang

Irwan, I., & Lalu, N. S. (2020). Penanggulangan Penyakit Zoonosis Melalui Metode Oh –Smart. JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat, 1(1), 14–23. https://doi.org/10.37905/.v1i1.7285

Kusuma, S., Yesica, R., Bagus Gde Rama Wisesa, I., Hermanto, J., Nurholizah, Y., & Widyaneni Trinastuti, M. (2021). Preliminary Study: Detection of Ecto and Endoparasites Among Wild Rats From Urban Area in Blimbing, Malang, East Java. Acta VETERINARIA Indonesiana, May, 95–101. https://doi.org/10.29244/avi...95-101

Mawanda, P., Rwego, I., Kisakye, J. J., & Sheil, D. (2020). Rodents as potential hosts and reservoirs of parasites along the edge of a central african forest: Bwindi impenetrable national park, South Western Uganda. African Health Sciences, 20(3), 1168–1178. https://doi.org/10.4314/ahs.v20i3.20

Meerburg, B. G., Singleton, G. R., & Kijlstra, A. (2009). Rodent-borne diseases and their risks for public health. Critical Reviews in Microbiology, 35(3), 221–270. https://doi.org/10.1080/10408410902989837

Mellor, D. J. (2016). Updating Animal Welfare Thinking: Moving beyond the “Five Freedoms†towards “A Life Worth Living.†Animals, 6, 21. https://doi.org/10.3390/ani6030021

Parsons, M. H., Banks, P. B., Deutsch, M. A., Corrigan, R. F., & Munshi-South, J. (2017). Trends in urban rat ecology: A framework to define the prevailing knowledge gaps and incentives for academia, pest management professionals (PMPs) and public health agencies to participate. Journal of Urban Ecology, 3(1), 1–8. https://doi.org/10.1093/jue/jux005

Pertiwi, S. M. B., Setiani, O., & Nurjazuli. (2014). Faktor Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Pati Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (JKLI,), 13(2), 51–57. https://doi.org/10.14710/jkli.13.2.51-57

Rabiee, M. H., Mahmoudi, A., Siahsarvie, R., Kryštufek, B., & Mostafavi, E. (2018). Rodent-borne diseases and their public health importance in Iran. PLoS Neglected Tropical Diseases, 12(4), 1–20. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0006256

Samekto, M., Hadisaputro, S., Adi, M. S., Suhartono, S., & Widjanarko, B. (2019). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Leptospirosis (Studi Kasus Kontrol di Kabupaten Pati). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 4(1), 27–34. https://doi.org/10.14710/jekk.v4i1.4427

Sari, N. puspita, & Paleri, T. S. (2020). Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Keberadaan Vektor Tikus Di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(2), 154–158. https://doi.org/10.25311/keskom.vol6.iss2.395

Tijjani, M., Majid, R. A., Abdullahi, S. A., & Unyah, N. Z. (2020). Detection of rodent-borne parasitic pathogens of wild rats in Serdang, Selangor, Malaysia: A potential threat to human health. International Journal for Parasitology: Parasites and Wildlife, 11, 174–182. https://doi.org/10.1016/j.ijppaw.2020.01.008

Webster, J. (2016). Animal welfare: Freedoms, dominions and “A life worth living.†Animals, 6(6), 2–7. https://doi.org/10.3390/ani6060035

Widiastuti, D., Pramestuti, N., Setiyani, E., & Rahayu, H. F. (2013). Mikroorganisme Patogen pada Feses Tikus Pathogenic Microoganism in Rats Faecal Matter. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(16), 174–178. https://doi.org/10.21109/kesmas.v0i0.396

Yuliadi B, M., & Indriyani, S. (2016). Surveillance technique of Rats in Java Island. Ministry of Health Research Institute. Jakarta-Indonesia.pp.51-71.

Published

2022-04-17

How to Cite

Kusumarini R, S., Annadhifa, C. L., Zuhria, F. P., Billa, F. A. S., & Lestari, P. D. (2022). Pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap bahaya tikus sebagai agen global penular penyakit zoonosis. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 5(2), 234–243. https://doi.org/10.33474/jipemas.v5i2.13955