Pelatihan Penguatan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Melalui Arisan Sapi Di Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat

Authors

  • La Bilu Jurusan PPKn-FKIP-Universitas Halu Oleo Kendari
  • Salimin A
  • Hamuni Hamuni
  • Syahbudin Syahbudin
  • Nerlin Nerlin

DOI:

https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i2.1518

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pelatihan tentang penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat melalui arisan di Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. Arisan sebagai modal sosial merupakan spirit atau kekuatan terwujudnya demokrasi ekonomi pada tataran akar rumput.Tujuannya adalah untuk membuka partisipasi dan keikutsertaan masyarakat  secara langsung dalam pengentasan kemiskinan.Sehubungan dengan itu maka urgensi pelatihan ini adalah: (1) Meletakkan masyarakat sebagai penggerak pembangunan di tingkat desa dengan menggunakan modal yang mereka miliki sendiri.(2) mengoptimalkan penggalian potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa, (3 Membangun jaringan bersama antara masyarakat sebagai tempat berdiskusi, tukar pengalaman dan pengetahuan.Khalayak sasaran pengabdian ini adalah kelompok masyarakat marginal miskin yang bermukim di desa Sawerigadi Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. Khalayak sasaran terdiri dari 2 kelompok yang berjumlah 50 orang. Masing-masing kelompok yang dibina adalah 25 orang dan berprofesi sebagai petani. Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini berjalan dengan lancar dan berhasil. Pelatihan ini menghasilkan soft skill berupa pengetahuan dalam membangun ekonomi kerakyatan yang berbasis pemberdayaan dan hard skill berupa keterampilan dalam memelihara sapi sekaligus sebagai objek arisan.Hal ini dapat ditunjukan dengan indikator keberhasilan evaluasi pelaksanaan pelatihan yakni 76 orang atau (61%) menunjukkan rentang nilai 86-100 dengan kategori baik sekali, 39 % dengan kategori baik.

References

Arsyad, Lincolin, dkk. 2011. Strategi Pembangunan Perdesaan Berbasis Lokal, Yogyakarta: STIM/YKPN Yogyakarta.

Bambang, Rustanto, 2007. Penguatan Keluarga Miskin Melalui Pengembangan Modal Sosial, dalam jurnal Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Kementrian Sosial Republik Indonesia Vol. 12 No. 03 tahun 2007

Coleman, J. 1988. Sosial Capital in the Creation of Human Capital. American Journalof Sociology 94 (Supplement): S95-S120.

Fukuyama,F. 2000. Social Capital. in Culture Matters: How Values Shape . Progress (Edited by L.E. Harrison and S.P.Hutington). Basic Books. New York.

Giddens, Anthony, (1993). Sosiology, Oxford: Polity Press.Inayah, 2012. Peranan Modal Sosial dalam Pembangunan, Jurnal Pengembangan Humaniora. Vol 12(1) 2012.

Khusnul Ashar, 2009. Kajian Pendekatan Lembaga Keuangan Arisan Plus (Lka+) Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kawasan Pariwisata Batu, dalam jurnal Ilmu-Ilmu Sosial (Sosial Science) Volume 21 Nomor 1 Pebruari 2009,

Moeljarto Tjokrowinoto, 2002. Pembangunan Dilema dan Tantangan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mujiyadi, 2012. Pemberdayaan Masyarakat Miskin Pinggiran Kota (Studi Pekerjaan Sosial Tentang Petani Penggarap di Lahan Sementara, dalam jurnal Sosiokonsepsia Vol. 17. No. 02 Tahun 2012.

Oman Sukmana, 2005. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Pengembangan Institusi dan Modal Sosial Lokal (Studi Pada Masyarakat Miskin Pedesaan di Wilayah Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Jurnal Humanity, Volume 1 Nomor 1 September 2005.

Pelly, Usman dan Menanti, Asih 1994. Teori-Teori Sosial Budaya, Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan, Jakarta: Dikti, dalam Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April 2010.

Primadona, 2012. Penguatan Modal Sosial Untuk Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan (Studi Kelompok Tani Kecamatan Rambatan), dalam jurnal Polibisnis, Volume 4 No. 1 April 2012.

Putman, Rober, 1993, 2000. The Prosperous Community-sosial Capital and Public Life, American.

Robert Chambers, 1996.Participatory Rural Appraisal ( Memahami Desa SecaraPartisipatifj, Terjemahan Y. Sukoco, Yogyakarta: Kanisius.

Siregar, 2011. Modal Sosial Para Pedagang Kaki Lima Etnis Jawa Studi di Daerah Nagoya Kota Batam. Jurnal Fisip UMRAH. Vol 1(1): 93-106.

Suharko, 2006.Gerakan Sosial Baru di Indonesia: Repertoar Gerakan Petani, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Volume 10 Nomor 1, Juli 2006, ISSN 1410-4946.

Suyatno, Hempri dan Suparjan, 2003.Pengembangan Masyarakat: DariPembangunan Sampai Pemberdayaan, Yogyakarta: Aditya Media.

Suseno, F. Magnis, 2010. Pemikiran Karl Marx Dari Sosialis Utopis ke Perselisihan Revionisme, Jakarta; Gramedia Persada.

Syahyuti, 2008. Peran Modal Sosial (Sosial Capital) Dalam perdagangan Hasil Pertanian. (The Role Sosial Capital In Agricultural Trade), Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol26(1): 2008: 32-43.

Tri Panadji, 2006. Penguatan Modal Sosial Untuk Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan (Kelompok Tani Kecamatan Rambatan), dalam Jurnal Agro Ekonomi Volume 2 Oktober 2006.

Yustika, Ahmad Erani, 2010. Ekonomi Kelembagaan, Definisi, Teori dan Strategi, Malang:Banyumedia Publishing

Downloads

Published

2018-09-17

How to Cite

Bilu, L., A, S., Hamuni, H., Syahbudin, S., & Nerlin, N. (2018). Pelatihan Penguatan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Melalui Arisan Sapi Di Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 1(2), 137–148. https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i2.1518