Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang

Authors

  • Sunaryo Sunaryo Dosen Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang
  • Muhammad Farid Wadjdi Dosen Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i2.1523

Keywords:

Itik pedaging, hibrida Kingbell, limbah sisa makanan, dan pendampingan usaha, Pendahuluan

Abstract

Program IPTEK bagi masyarakat (IbM) ini dilakukan dalam rangka membantu meningkatkan performans produksi dan keuntungan peternakan itik pedaging pada Kelompok Peternakan itik pedaginghasil hibridisasi Kingbelldesa Gading, kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan IbM ini adalah transfer IPTEK pengelolaan, perkandangan, pakan dan pemasaran dalam upaya peningkatan keuntungan usaha peternak itik pedaging desa Gading tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan implementasi program IbM yang antara lain meliputi penyuluhan, pelatihan dan demo plot, pendampingan dan reboisasi di sekeliling lokasi kandang. Hasil program IbM ini ditandai dengan antusiasnya peternak mitra dalam menjalankan semua kegiatan dalam program IbM ini. Adapun program pengadaan dan penanganan pakan alternatif dari limbah sisa makanan dari warung, restoran dan hotel ternyata baik melalui pengeringan dan digiling maupun fermentasi dihasilkan bahan pakan sangat bagus. Untuk yang dikeringkan dan digiling mendekati kualitas konsentrat pakan ayam petelur, sedang yang difermentasi yang dicampur jagung dan pollard memiliki kandungan protein 14,25% dan energy metabolis lebih dari 3500Kcal. Sehingga dengan menambah sedikit bahan yang mengandung protein tinggi sudah dapat digunakan sebagai bahan pakan itik pedaging. Aplikasi hasil pelatihan formulasi rangsum dan renovasi kandang dengan memisah dari kandang itik untuk pembibitan dihasilkan performans itik pedaging diperoleh pencapaian bobot panen yang lebih pendek sekitar 5 hari, selisih feed konvertion ratio (FCR) yang hemat pakan hampir 0,5 kg dan selisih harga pakan hampir Rp. 1.500,-/kg sehingga keuntungan meningkat dari Rp. 4.000,-menjadi Rp. 8.430,-. Jumlah pemeliharaan itik pedaging pada mitra peternak utama bekisar antara 200 – 500 ekor bergantung ketersediaan bibit, sedang peternak mitra ke dua antara 100 – 300 ekor. Kesimpulan dari pelaksanaan program IbM ini peternak mitra memperoleh IPTEK dalam usaha peternakan itik pedaging sehingga dapat meningkatkan performans produksi, efisiensi dan keuntungan yang sangat signifikan. Saran untuk peternak mitra selesai pendampingan diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan peternakan itik pedagingnya sebagaimana yang dilakukan selama pelaksanaan program IbM. Masih perlu dilaksanakan program penelitian dan pengabdian pada masyarakat atas masalah-masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan program IbM ini.

References

Anonimus. 1980. Tabel-Tabel Dari Komposisi Bahan Pakan ternak Untuk Indonesia. Universitas Gajah Mada dan Yayasan Rockefeller.

Dean W.F.. 1985. Nutrient Requirrement of Meat-type Ducks. In Proceeding of a Workshop at Bogor.Editor Farell, DJ and P. Stapleton. Preinted and Published by University of New England, Armidale.

Ensinger M.E. 1992. Poultry Science. Therd Ed. Iterstate Publishers, Inc. Denvelle, Illinois.

NRC(NationalReseach Council). 1994. Nutrient Requirement of Poultry. Ninth Revised Ed. National Academy Press.Washingtion. D.C.

Setioko.A.R., D.J.S. Hetzel and A.J. Evans. Ducks Production in Indonesia.In Proceeding of a Workshop at Bogor.Editor Farell, DJ and P. Stapleton. Preinted and Published by University of New England, Armidale.

Srigandono B. 1986. Ilmu Ternak Unggas Air.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Suharno B. dan K. Amri. 1996. Beternak Itik Secara Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta.

Downloads

Published

2018-09-17

How to Cite

Sunaryo, S., & Wadjdi, M. F. (2018). Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 1(2), 152–164. https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i2.1523