OTORITAS WALI HAKIM DALAM PERKAWINAN DAN PENCATATAN NIKAH BAGI WARGA NEGARA ASING (WNA) DI INDONESIA

Authors

  • ahmad sa'rani MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNISMA

DOI:

https://doi.org/10.33474/hukum.v7i1.1612

Abstract

Abstrak

 

Perkawinan dan pencatatan nikah dengan wali hakim terhadap warga Negara asing (WNA) yang dalam hal ini berkewarganegaraan Malaysia di Kantor kementerian agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Wilayah Kecamatan Blimbing Kota Malang Jawa Timur Secara hukum sah dan dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini didasarkan pada peraturan perundang-undangan antara lain adalah Pertama, Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; Kedua, Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; Ketiga,Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Pencatatan Perkawinan dan Pelaporan Akta yang Diterbitkan oleh Negara Lain; dan Keempat, surat edaran Mahkamah agung Nomor: 05/KMA/1/2010 Perihal Fatwa perkawinan Warga Negara asing (WNA) di Indonesia.

Kata kunci: perkawinan, warga negara asing, hukum Indonesia

 

Abstract

 

Marriage and marriage registration with a guardian of judges against foreign nationals (WNA) who in this case are Malaysian citizens in the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia (RI Ministry of Religion) Blimbing District District Malang City East Java Legally valid and accountable. This is based on legislation, among others, First, Law No. 1 of 1974 concerning Marriage; Second, Law No. 23 of 2006 concerning Population Administration; Third, the Minister of Home Affairs Regulation No. 12 of 2010 concerning Guidelines for Marriage Registration and Reporting of Deeds Published by Other Countries; and Fourth, Circular of the Supreme Court Number: 05 / KMA / 1/2010 Regarding the Fatwa of marriages of foreign nationals (WNA) in Indonesia.

Keywords: marriage, foreign citizens, Indonesian law

References

Abdul kadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung, Citra Aditya Bakti.

Al-Sayyid Sabiq, tt, Fiqh Al-Sunnah, Juz 2 Kaherah: Alfathu li al-I’lami al-Arabi.

Djamaan Nur, 1993, Fiqih Munakahat, Semarang: Dina Utama.

Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika, 1987, Azas–Azas Hukum Perkawinan di Indonesia, Jakarta, Bina Aksara.

H.S.A. Alhamdani, 1988, Risalah Nikah, terj. Agus Salim Jakarta: Pustaka Amani.

Mahmud Syaltut, 2007, Islam Aqidah wa Syariah, Kairo: Dar al-Syuruq.

M. Anshary MK, 2010. Hukum Perkawinan di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

M Thalib, 1999, 25 Tuntunan Upacara Perkawinan Islam, Bandung: Irsyad Baitus Salam.

Robert K. Yin, 2000, Case Study Reseach Design and Methods diterjemahkan M. Djauzi Mudzakir, Studi Kasus: Desain dan Metode. Cet. 3; Jakaeta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syahbuddin, tt, Qaliyubi Wa Umairah, Singapor: Maktabah wa matba’ah Sulaiman Zamra’i.

Sudjarwo, 2001, Metode Penelitian Sosial. Bandung: Mandar Maju.

Syaikh Hasan Ayyub, 2003, Fiqhul ‘Usrah al-Muslimah, diterjamah M. Abdul Ghofur, Fikih Keluarga Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Zainudin Ali, 2011, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.

Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005 tentang Wali Hakim.

Downloads

Published

2018-11-13

Issue

Section

Articles