Penerapan community based tourism di desa wisata mengarah pada keberlanjutan lingkungan

Authors

  • Rosma Alimi Universitas Padjadjaran
  • Rudi Saprudin Darwis Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.33474/jp2m.v4i2.20377

Keywords:

community based tourism, pembangunan berkelanjutan, keberlanjutan lingkungan

Abstract

Community Development merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan harus mampu memberikan solusi dalam hal memenuhi kebutuhan dasar manusia, mengintegrasikan pembangunan dengan perlindungan lingkungan, mencapai kesetaraan, memastikan penentuan nasib sendiri, keanekaragaman sosial dan budaya, dan memelihara integritas ekologi. Pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan melalui tiga pilar yang terdiri dari keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Community Based Tourism (CBT) pada dasarnya merupakan upaya pengembangan suatu pariwisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan hingga keputusan dalam pembangunan pariwisata. Melalui desa wisata diharapkan dapat menumbuhkan pemerataan sesuai dengan konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan. Penelitian mengenai penerapan pariwisata berbasis masyarakat di desa wisata mengarah pada keberlanjutan lingkungan diteliti menggunakan metode Community Development dengan strategi Community Based Tourism (CBT) dan dianalisis menggunakan salah satu pilar pembangunan berkelanjutan yaitu keberlanjutan lingkungan. Untuk kriteria integritas ekosistem terdapat penanaman pohon dan pengelolaan sampah. Selanjutnya, kriteria daya dukung terdapat jarak dan posisi rumah yang kurang sesuai, adanya fasilitas yang nyaman dan terjadi eksploitasi hutan. Kemudian, kriteria kesadaran akan konservasi terdapat kegiatan sosialisasi dan lomba Pemanfaatan Pekarangan. Desa Gedepangrango merupakan salah satu desa di Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi yang telah dikembangkan menjadi desa wisata pada tahun 2019 oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Keberlanjutan lingkungan meliputi integritas ekosistem, daya dukung dan keanekaragaman hayati. Penerapan Community Based Tourism (CBT) di Desa Gedepangrango masih pada tahap cenderung mengarah pada pembangunan berkelanjutan jika pengembangan pariwisata terus ditingkatkan karena saat ini Desa Gedepangrango masih dalam tahap pengembangan dan pembangunan destinasi wisata yang dapat dikelola oleh Masyarakat.

References

Arifin, A. P. R. (2017). Pendekatan Community Based Tourism Dalam Membina Hubungan Komunitas di Kawasan Kota Tua Jakarta. Jurnal Visi Komunikasi, 16(1), 111–130. https://doi.org/10.22441/visikom.v16i1.1647

Budiani, S. R., Wahdaningrum, W., Yosky, D., Kensari, E., Pratama, H. S., Mulandari, H., Iskandar, H. T. N., Alphabettika, M., Maharani, N., Febriani, R. F., & Kusmiati, Y. (2018). Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Komunitas di Desa Sembungan, Wonosobo, Jawa Tengah. Majalah Geografi Indonesia, 32(2), 170–176. https://doi.org/10.22146/mgi.32330

Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Kawistara, 3(2), 129–139. https://doi.org/10.22146/kawistara.3976

Gautama, B. P., Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan Desa Wisata melalui Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369. https://doi.org/10.31949/JB.V1I4.414

Harris, R. W. (2009). Tourism in Bario, Sarawak, Malaysia: A case study of pro-poor community-based tourism integrated into community development. Asia Pacific Journal of Tourism Research, 14(2), 125–135. https://doi.org/10.1080/10941660902847179

Herdiansyah, I., & Setiyono, B. (2019). Pemberdayaan dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan: Studi Kasus Strategi Pemberdayaan Masyarakat Hutan Sokokembang LSM swaraOwa di Kabupaten Pekalongan. Journal of Politic and Government Studies, 8(3), 301–310. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/24082

Khan, M. A. (1995). Sustainable Development: The Key Concepts, Issues and Implications. Sustainable Development, 3(2), 63–69. https://doi.org/10.1002/sd.3460030203

Klarin, T. (2018). The Concept of Sustainable Development: From its Beginning to the Contemporary Issues. Zagreb International Review of Economics and Business, 21(1), 67–94. https://doi.org/10.2478/zireb-2018-0005

Suansri, P. (2003). Community Based Tourism Handbook. Responsible Ecological Social Tour -REST.

Sunaryo. (2013). Corporate Social Responsibility (Csr) Dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan. Fiat Justitia Jurnal Hukum, 7(1), 264–267. https://doi.org/https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v7no1.363

UNWTO. (2021). Committee on Tourism and Sustainability (CTS). Unwto.Org.

Wirdayanti, A., Asri, A., Anggono, B. D., & Hartoyo, D. R. (2021). Pedoman Desa Wisata (A. Wirdayanti & V. Ariani (eds.); Edisi II). Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.

Downloads

Published

2023-09-16

How to Cite

Alimi, R., & Darwis, R. S. (2023). Penerapan community based tourism di desa wisata mengarah pada keberlanjutan lingkungan. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 4(2), 436–443. https://doi.org/10.33474/jp2m.v4i2.20377