Edukasi pencegahan hipertensi, diabetes melitus dan stunting
DOI:
https://doi.org/10.33474/jp2m.v4i4.20620Keywords:
stunting, hipertensi, diabetes mellitus, penyuluhan kesehatanAbstract
Tingginya angka penderita hipertensi dan diabetes mellitus di Indonesia menyebabkan pemerintah menaruh perhatian pada penyakit tersebut. Bahkan Indonesia menempati posisi 5 di dunia pada penderita diabetes mellitus. Kedua penyakit tersebut mayoritas diderita oleh orang dewasa dan lansia. Selain itu, terdapat masalah kesehatan lain berupa stunting yang diderita oleh bayi maupun balita. Prevelansi stunting di Indonesia berada diangka 21,6% pada tahun 2022, masih jauh dari target yang sebesar 14%. Tingginya angka stunting tersebut tentunya akan mengganggu pertumbuhan dan pada jangka panjang akan menyebabkan penurunan kualitas manusia di masa depan. Maka dari itu perlu dilakukan penanganan stunting yang tepat. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penyuluhan kesehatan di daerah agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan. Pengabdian berupa penyuluhan dilakukan melalui tahap persiapan agar acara sukses, kemudian penyuluhan inti yang menyasar dewasa dan lansia, serta menyasar ibu-ibu pemilik bayi dan balita. Materi penyuluhan adalah mengenai definisi penyakit, penyebab, dampak dari penyakit, dan pencegahan penyakit tersebut. Pada tahap akhir dilakukan tes kesehatan berupa tes hipertensi dan diabetes mellitus. Dari pelaksanaan pengabdian diharapkan dapat mencegah peningkatan jumlah penderita serta melakukan pengobatan secara dini.
References
Ariyanti, dkk. (2020). Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hipertensi Pada Lansia. To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 3 No. 2
Darmojo, B. 2010. Buku Ajar Geriatri. Jakarta: Balai penerbit FKUI
Jannah, L. M. & Ernawaty. (2018). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi di Desa Bumiayu Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(2), 157-165.
Kurniasih, I. & Setiawan, M. R. (2013). Analisis Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Puskesmas Srondol Semarang Periode Bulan September – Oktober 2011. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 1(2), 54-59.
Nur, A., Wilya, V, Ramadhan, R. (2014). Kebiasaan aktivitas fisik pasien diabetes mellitus terhadap kadar gula darah di Rumah Sakit Umum dr. Fauziah Bireuen. SEL.;3(2):41-48.
Oktarina, Zilda., and Sudiarti, Trini. (2013). Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatra. Jurnal Gizi dan pangan, Vol. 8 (No.3): 175-180.
Rahman, H, dkk. (2023). Upaya Penanganan Stunting di Indonesia. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa. Vol. 8 (No. 1), 55.
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 11 (1): 225-229.
Saputri, Ririn Dwi. (2020). Komplikasi Sistemik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husadah. https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSHVol 11, No, 1, Juni 2020, pp;230-236p-ISSN: 2354-6093 dan e-ISSN: 2654-4563DOI:10.35816/jiskh.v10i2.254
S. N. Magge et al., (2017). The metabolic syndrome in children and adolescents: Shifting the focus to cardiometabolic risk factor clustering, Pediatrics, vol. 140, no. 2,
Wahyuni dkk. (2023). Penyuluhan Hipertensi Dan Diabetes Melitus Pada Lansia Di Rw 12 Jebres, Surakarta. Jurnal Pengabdian Komunitas, 2(2), Hal 71.
Widiyanto, A., Wahyu, A. S., Mubarok, A. S., Anshori, M. L., Mukhofi, L., Pradana, K. A., & Atmojo, J. T. (2022). Pengabdian Masyarakat Pendidikan Kesehatan Tentang Manfaat Senam Diabetes Pada Lansia Di Desa Garangan, Wonosamodro, Boyolali. Buletin Abdi Masyarakat, 2(2).
Yulanda, G., dan Lisiswanti R. (2017). Penatalaksanaan Hipertensi Primer. Jurnal Majority, 6(1), 28-33.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dewi Diah Fakhriyyah, Naufal Fawwaz, Raka Yudha Karisma, Yanuar Murid
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.