Studi Perkecambahan Tiga Jenis Benih Porang (Amorphopallus muelleri) Asal Kab. Pacitan
DOI:
https://doi.org/10.33474/folium.v6i1.14275Keywords:
biji, bulbil, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, umbiAbstract
Porang (Amorphophallus muelleri) merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang bernilai ekonomi tinggi. Terdapat tiga jenis benih porang yang dapat digunakan dalam budidaya porang, yaitu benih biji, benih katak/bulbil dan benih umbi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis benih terhadap daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan pertumbuhan vegetatif lainnya. Penelitian dilakukan di Desa Barengkok, Kec. Leuwiliang, Kab Bogor, Jawa Barat pada tanggal 3 Juli sampai 11 September 2021. Rancangan yang digunakan pada variabel tinggi tunas dan panjang akar yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, sedangkan variabel daya berkecambah dan kecepatan tumbuh dianalisis dengan persentase pada seluruh tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa benih porang asal biji menunjukkan daya berkecambah yang lebih tinggi (90%) dibandingkan dengan benih asal bulbil (45%) dan benih asal umbi (20%). Benih porang asal biji juga lebih cepat berkecambah (39-54 HST; 1,91 %/etmal) dibandingkan dengan benih asal bulbil (39-63 HST; 0,9 %/etmal) dan umbi (63->70 HST; 0,23 %/etmal). Benih bulbil menunjukkan rata-rata panjang tunas (7,88 cm) dan panjang akar (16,36 cm) tertinggi dan berbeda nyata dengan benih umbi (panjang tunas: 3,14 cm; panjang akar 9,79 cm), tetapi tidak berbeda nyata dengan benih biji (panjang tunas: 5,98 cm; panjang akar: 12,08 cm).
References
Alwi, M., N. Fauziati, dan Nurita. 2008. Serapan hara dan pertumbuhan mentimun, lobak, serta sawi pada kadar air tanah gambut yang berbeda. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru.
Arifin, M.S., A. Nugroho, and A. Suryanto. 2014. Kajian panjang tunas dan bobot umbi bibit terhadap produksi tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) varietas Granola. Jurnal Produksi Tanaman 2(3).
Azizi, I., and F. Kurniawan. 2020. Pengaruh bibit asal, umur, dan ukuran umbi porang terhadap kadar glukomannan dan oksalat dalam umbi Porang. Jurnal Sains Dan Seni ITS 9(2).
Dewi, D.F.K., R. Azrianingsih, and S. Indriyani. 2015. Struktur embrio porang (Amorphophallus Muelleri Blume) dari berbagai variasi ukuran biji. Jurnal Biotropika 3(3).
Ganjari, L.E. 2014. Pembibitan tanaman porang (Amorphophallus Muelleri Blume) dengan model agroekosistem botol plastik. Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 38 (01). pp. 43-58.
Gusmalawati, D., S. Indriyani, and R Azrianingsih. 2013. Anatomi dan histokimia organ generatif Amorphopallus muelleri. Floribunda 4(7).
Hartoyo. 2012. Budidaya dan pemasaran porang di desa Klangon. Prosiding Inovasi Pengelolaan hutan lestari berbasis hasil hutan non-kayu. Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.
Hidayat, R., F.D. Dewanti, and Guniarti. 2019. Study of cytokinin and npk fertilizer doses on growth and yield Amorphophallus onchophyllus bulbil. Plumula 7(1).
Koswara, S. 2013. Modul teknologi pengolahan umbi-umbian. Bagian 2: Pengolahan umbi porang. Tropical Plant Curriculum (TPC) Project. USAID-SEAFAST Center-Bogor Agricultural University, Bogor.
Nuraini, A., Sumadi, R. Pratama. 2016. Aplikasi sitokinin untuk pematahan dormansi benih kentang G1 (Solanum tuberosum L.). Jurnal Kultivasi 15(3).
Nurshanti, D.F. 2018. Pengaruh komposisi media tanam tanah, pasir dan pupuk guano dalam meningkatkan pertumbuhan umbi iles-iles (Amorphophallus oncophyllus). KLOROFIL XIII - 2 : 89 – 93.
Prayudi, B., R. Pangestuti, and A.C. Kusumasari. 2014. Produksi umbi mini bawang merah asal true shallot seed (TSS). Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat. BALITSA, Lembang.
Puspitasari, D.R., A. Nuraini, Sumadi. 2020. Pematahan dormansi umbi bawang putih (Allium sativum L.) varietas lumbu hijau dengan perlakuan lama penyimpanan umbi pada suhu rendah dan aplikasi giberelin. PASPALUM : Jurnal Ilmiah Pertanian 8(2).
Putra, F.P., Saparso, S. Rohadi, and R. Ismoyojati. 2018. Respon tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) pada berbagai ketebalan media cocopeat dan waktu pemberian nutrisi sundstrom. Jurnal Ilmiah Pertanian 15(2).
Rahmadaniarti A., Faridah E. 2013. Adaptasi morfologi dan fisiologi tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus prain.) terhadap variasi intensitas cahaya dan jenis penaung. [Tesis]. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sadjad, S. 1993. Dari benih kepada benih. PT Grasindo, Jakarta.
Sadjad, S. 1994. Metode uji langsung viabilitas benih. IPB, Bogor.
Saleh, N., S.A. Rahayuningsih, B.S. Radjit, E. Ginting, D. Harnowo, and I.M.J. Mejaya. 2015. Tanaman porang: pengenalan, budidaya dan pemanfaatannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.
Santosa, E. 2014. Pengembangan tanaman iles-iles tumpangsari untuk kesejahteraan petani dan kemandirian industri pangan nasional. Risalah Kebijakan Pertanian
dan Lingkungan. 1(2):73-79. Retrieved from https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10288
Tatipata, A., P. Yudono, A. Purwantoro, and W. Mangoendidjojo. 2004. Kajian
aspek fisiologi dan biokimia deteriorasi benih kedelai dalam
penyimpanan. Ilmu Pertanian 11 (2): 76-87.
Turhadi, S. and Indriyani. 2015. Uji daya tumbuh porang (Amorphophallus muelleri Blume) dari berbagai variasi potongan biji. Jurnal Biotropika 3(1).
Wardani, T.W.N., R. Rabaniyah, E. Sulistyaningsih. 2012. Pematahan dormansi umbi bawang merah (Allium cepa L.Kelompok Aggregatum) dengan perendaman dalam ethepon. Vegetalika 1(2).
Wigoeno, Y.A., R. Azrianingsih, and A. Roosdiana. 2013. Analisis kadar glukomanan pada umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) menggunakan refluks kondensor. Jurnal Biotropika 1(5).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Folium Jurnal Ilmu Pertanian (FJIP)Â dengan nomor registrasi ISSNÂ 2656-457Â (cetak)Â 2599-3070 (online)Â yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang menerapkan ketentuan Hak Cipta dan Lisensi sebagai berikut:
Â
Hak cipta:
- Hak Cipta pada setiap naskah adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Folium Jurnal Ilmu Pertanian (FJIP) berhak sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Attributions-ShareAlike 4.0 International License.
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali Folium Jurnal Ilmu Pertanian (FJIP).
Â
Lisensi:
- Atribusi: Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Berbagi Serupa: Apabila Anda menggubah atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada batasan tambahan: Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.
Anda bebas untuk:
- Berbagi menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun.
- Beradaptasi mengubah dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi ini.