METODE PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY LEARNINGDALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
DOI:
https://doi.org/10.33474/elementeris.v1i2.4786Abstract
The learning process is inspiring, fun, challenging, and motivates students to participate actively, providing space for students to be creative according to their abilities. Therefore we need a learning method with an appropriate approach in order to explore student abilities in aspects of skills. Learning with discovery learning approach is one approach that can be applied to develop students' skills, namely the ability to think creatively. Learning by discovery emphasizes the activities of students to learn on their own and eventually will find results. Here the teacher is no longer a giver of knowledge but acts as a facilitator or supervisor. That is because the discovery learning approach provides opportunities for students to explore thinking skills in finding their own knowledge and building creative reasoning according to their respective abilities. Indirectly students will be directed to become a researcher who is required to have the ability to think creatively.
Â
References
Arnyana, I. B. P. 2007. Pengembangan Peta Pikiran untuk Peningkatan Kecakapan Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 3 Tahun XXXX. Juli 2007 (ISSN 0215-8250). Hal. 670-683.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Jumatin. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery dan Behavioral terhadap Kualitas dan Hasil Belajar dalam Perkuliahan Perkembangan Peserta Didik. Tesis. Program Pascasarjana UNY.
Mahmudi, Ali. 2010. Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Makalah. Konferensi Nasional Matematika XV. UNIMA Manado. Tersedia di: staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ali Mahmudi, S.Pd, M.Pd, Dr./Makalah 14 ALI UNY Yogya for KNM UNIMA _Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif _.pdf [diakses 30-10-2014].
Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Depertemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika. Yogyakarta.
Moma, L. 2012. Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Pembelajaran Generatif Siswa. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.
NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 TentangImplementasi Kurikulum.
Purnomo, Y.W., Mardiyana, &Triyono. 2011. Efektivitas Model Penemuan Terbimbing dan Cooperative Learning Ditinjau dari Kreativitas Siswa pada Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Shen, M.M. 2007. Pembelajaran Penemuan Terbimbing IPA di Sekolah Dasar untuk MeningkatkanHasil Belajar Ditinjau dari Kemandirian Siswa. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Silver, Edward A. (1997). Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing. http://www.fiz.karlsruhe. de/fiz/publications/zdmZDM Volum 29 (June 1997) Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X[diakses 30-10-2014].
Siswono, Y. E. T. 2004. Identifikasi Proses Berpikir Kreatif dalam Pengajuan Masalah (Problem Possing) Matematika. Berpandu dengan Model Wallas dan Creative Problem Solving (CPS). Makalah. Jurusan Matematika. FMIPA. Unesa. Tersedia di http://tatagyes.files.wordpress.com/2009/11/paper04_wallascps1. pdf [diakses 31-10-2014].
Suherman, Erman, dkk. 2003.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Universitas Pendidikan Indonesia.
Yuliawati, F. 2010. Penerapan Pendekatan Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Karakter dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Gembongan Sentolo Kulon Progo. Tesis. Program Pascasarjana UNY.