Lama Bergadget Meningkatkan Resiko Adiksi Internet pada Anak Disabilitas Intelektual
DOI:
https://doi.org/10.33474/jki.v11i2.19231Abstract
Abstract. Indonesia is one of the fourth largest smartphone user
countries in the world after China, India and the United States. Users of
smartphones or gadgets are not only normal children and adolescents
but also children and adolescents with disabilities. They use the internet
either as a medium of learning, entertainment or to fill theirspare time.
This study aims to determine the level of internet addiction in children
with intellectual disabilities who use gadgets. Methods: The design was
a descriptive qualitative research with a cross sectional design. The
research data was taken using the Internet Addiction Test (IAT)
questionnaire which was distributed via google form to the ABK
community in Malang City. The collected data were analyzed using
gamma correlation analysis. Results: the data of this study showed 8
respondents consisting of 7 boys and 1 girl, with a long gadget per day
2 hours (37.%%), and > 2 hours (62.5%). The level of internet addiction
was normal (37.5%), light (37.5%) and moderate (25%). The correlation
of the length of time with the gadget per day on the level of addiction
was found to be p-value (0.739). Conclusion: There is no significant
relationship between length of time with gadgets per day with the level
of addiction in children with intellectual disabilities.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Shinta Kusumawati, Amelia Aziz Daeng Matadjo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal dengan nomor registrasi ISSN 2303-002X (cetak) 2615-8345 (online) yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang menerapkan ketentuan Hak Cipta dan Lisensi sebagai berikut:
Â
Hak cipta:
- Hak Cipta pada setiap naskah adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal berhak sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Attributions-ShareAlike 4.0 International License.
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal.
Lisensi:
- Atribusi: Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Berbagi Serupa: Apabila Anda menggubah atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada batasan tambahan: Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.
Anda bebas untuk:
- Berbagi menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun.
- Beradaptasi mengubah dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi ini.