Pancasila Dalam Interaksi Kearifan Lokal Dan Ideologi Transnasional

Authors

  • Pradipto Bhagaskoro
  • Rommel Utungga Pasopati
  • Syarifuddin Syarifuddin

DOI:

https://doi.org/10.33474/jisop.v1i2.4806

Keywords:

local wisdom, Pancasila, religion, transnational ideology

Abstract

Today, 'transnational ideology' is much assumed as a threat for Indonesian local wisdom. Then, how can local wisdom survive amid the spread of transnational ideology? In essence, current recognized Indonesian religions, even coming from outside Nusantara, are well received because of their interaction with local conditions. These religions open, understand, and accommodate local conditions in order to conform to their teachings. The key point of religious life in Indonesia is the spectrum of its understanding with local wisdom. This paper describes the interaction between local wisdom and transnational ideology in Indonesia and how Pancasila should function in this condition. The first part of this paper describes local wisdom as a cultural product and its habitual manifestations. Second, explanations of transnational ideology and its relations to religions in Indonesia. Third, Pancasila is a reflection of local Indonesian wisdom and a path of interaction with any party, including transnational ideologies that are not yet understood. Fourth, conclusion that explains Pancasila as a form of nation-state presence that provides further understanding for local wisdom towards transnational ideology. This condition may happen as long as the spirit of mutual understanding becomes the basis for every interaction that may come.

References

Buku

Barker, Chris. (2014). Kamus Kajian Budaya (terj.). Yogyakarta: Kanisius.

Ernawi, Imam Santoso. (2009). Kearifan Lokal dalam Perspektif Tata Ruang, dalam Wikantiyoso, Respati dan Tutuko, Pindo (Ed.), Kearifan Lokal: Dalam Perencanaan dan Perancangan Kota. Malang: Malang Group Konservasi Arsitektur dan Kota.

Keraf, Sony. (2006). Etika Lingkungan. Jakarta: Kompas.

Magnis-Suseno, Franz. (1987). Etika Dasar: Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.

Oslo Creation on Freedom of Religion or Belief. (2010). Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan: Seberapa Jauh? Sebuah Referensi tentang Prinsip-Prinsip dan Praktek (terj.). Yogyakarta: Kanisius.

Simuh. (1996). Sufisme Jawa. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Soebadio, Haryati. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa, Ayat Rohaedi, Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Sunoto. (1989). Filsafat Sosial dan Politik Pancasila. Yogyakarta: Andi Offset.

Sunyoto, Agus. (2016). Atlas Wali Songo. Bandung: Mizan.

Tjahjadi, S.P. Lili (ed.). (2011). Agama dan Demokratisasi: Kasus Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Viotti, Paul R. dan Mark V. Kauppi. (1999). International Relations Theory. London: Allyn and Bacon.

Jurnal

Alfian, Magdalia. (2013). Potensi Kearifan Lokal dalam Pembentukan Jati Diri dan Karakter Bangsa, Prosiding 5th International Conference on Indonesia Studies: Ethnicity and Globalization, Yogyakarta.

Brata, Ida Bagus. (2016). Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa, Jurnal Bakti Saraswati, Vol. 5, No. 01, Maret.

Dahliani. et. al. (2015). Local Wisdom in Built Environment in Globalization Era, International Journal of Education and Research, Vol. 3, No. 6, Juni.

Morfit, Michael. (1981). Pancasila: The Indonesian State Ideology According to the New Order Government, Asian Survey, Vol. 21, No. 8.

Mungmachon, R. (2012). Knowledge and Local Wisdom: Community Treasure. International Journal of Humanities and Social Science, Vol. 2, No. 13, Juli.

Widiastuti. (2013). Analisis SWOT Keberagaman Budaya Indonesia, Jurnal Ilmiah WIDYA, Vol. 1, No. 1, Mei-Juni.

Artikel Daring

Berdikarionline.com. 2017. Asal-Usul Pancasila. Diakses dari www.berdikarionline.com/asal-usul-pancasila, pada tanggal 15 Juni 2018.

Berdikarionline.com. 2012. Nasionalisme Ala Soekarno, Diakses dari http://www.berdikarionline.com/nasionalisme-ala-soekarno/ pada tanggal 1 Agustus 2019

Beritamoneter.com. 2017. RPI: Pancasila Bukan Ideologi Tertutup. Diakses dari www.beritamoneter.com/rpi-pancasila-bukan-ideologi-tertutup, pada tanggal 17 Juni 2018.

Detik.com. 2017. Jokowi Umumkan UKP Pembinaan Ideologi Pancasila Besok. Diakses dari news.detik.com/berita/d-3516650/jokowi-umumkan-ukp-pembinaan-ideologi-pancasila-besok, pada tanggal 15 Juni 2018.

DW.com. 2017. Soekarno Yakin Pancasila dan NASAKOM Adalah Masa Depan Indonesia. www.dw.com/id/soekarno-yakin-pancasila-dan-nasakom-adalah-masa-depan-indonesia/a-19345349, pada tanggal 17 Juni 2018.

Guruppkn.com. 2017. Pancasila sebagai Ideologi Tertutup Mengandung Arti. Diakses dari guruppkn.com/pancasila-sebagai-ideologi-tertutup, pada tanggal 17 Juni 2018.

Keyes, Ralph. 2004. The Post-Truth Era: Dishonesty and Deception in Contemporary Life. Diakses dari www.ralphkeyes.com/the-post-truth-era/, pada tanggal 15 Juni 2018.

Kompas.com. 2017. Jokowi: Saya Indonesia, Saya Pancasila, kalau Kamu? Diakses dari nasional.kompas.com/read/2017/05/30/06171451/jokowi.saya.indonesia.saya.pancasila.kalau.kamu, pada tanggal 16 Juni 2018.

Majid, Abdul Zamakhsyari. 2016. Pergaulan dalam Pandangan Islam. Diakses dari www.nu.or.id/post/read/73959/pergaulan-dalam-pandangan-islam, pada tanggal 15 Juni 2018.

Marty, Martin E. 2015. International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences (Second Edition). Diakses dari https://www.sciencedirect.com/topics/social-sciences/fundamentalism, pada tanggal 1 Oktober 2019.

Marzuki. Nd. Tradisi dan Budaya Masyarakat Jawa Dalam Perspektif Islam. Diakses dari eprints.uny.ac.id/2609/1/5._Tradisi_dan_Budaya_Masyarakat_Jawa_dalam_Perspektif_Islam.pdf, pada tanggal 15 Juni 2018.

Metcalf, Stephen, 2017, Neoliberalism: the idea that swallowed the world, diakses dari https://www.theguardian.com/news/2017/aug/18/neoliberalism-the-idea-that-changed-the-world, pada 14 Oktober 2019

Muzadi, A., Muchith, KH. 2006, Pola Hidup Birul Walidain. Diakses dari www.nu.or.id/post/read/7952/pola-hidup-birul-walidain, pada tanggal 15 Juni 2018.

NU Online. 2007. Ideologi Transnasional harus Disesuaikan dengan Basis Kebangsaan. Diakses dari www.nu.or.id/post/read/9728/ideologi-transnasional-harus-disesuaikan-dengan-basis-kebangsaan, pada tanggal 10 Maret 2018.

Presidenri.go.id. 2016. Bung Karno, 1 Juni dan Lunasnya Utang Sejarah. Diakses dari presidenri.go.id/berita-aktual/bung-karno-1-juni-dan-lunasnya-utang-sejarah.html, pada tanggal 16 Juni 2018.

Saeno (ed.). 2017. Franz Magnis: Ideologi Transnasional Kebanyakan Bertujuan Rusak NKRI. Diakses dari kabar24.bisnis.com/read/20170510/16/652562/franz-magnis-ideologi-transnasional-kebanyakan-bertujuan-rusak-nkri, ada tanggal 10 Maret 2018.

Santosa, Lia Wanadriani. 2016. Indonesia Terancam Dua Ideologi Transnasional. Diakses dari www.antaranews.com/berita/545292/indonesia-terancam-dua-ideologi-transnasional, pada tanggal 10 Maret 2018.

Takdir, Mohammad. 2017. Ideologi Radikal dan Syariat Demokratik. Diakses dari geotimes.co.id/opini/ideologi-radikal-dan-syariat-demokratik/, pada tanggal 10 Maret 2018.

Zainuddin. 2015. Agama dan Kekerasan (Membongkar Wacana Fundamentalisme Agama). Diakses dari https://www.uin-malang.ac.id/r/150701/agama-dan-kekerasan-membongkar-wacana-fundament, pada tanggal 1 Oktober 2019.

Downloads

Published

2019-10-19

How to Cite

Bhagaskoro, P., Utungga Pasopati, R., & Syarifuddin, S. (2019). Pancasila Dalam Interaksi Kearifan Lokal Dan Ideologi Transnasional. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial Dan Politik (JISoP), 1(2), 112–132. https://doi.org/10.33474/jisop.v1i2.4806