MASIFIKASI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TERORISME DI INDONESIA

Authors

  • Susani Triwahyuningsih Universitas Merdeka Ponorogo Jl. Pacar No. 35 Tonatan Ponorogo
  • Herma Yusti Universitas Merdeka Ponorogo Jl. Pacar No. 35 Tonatan Ponorogo

DOI:

https://doi.org/10.33474/multikultural.v4i2.8046

Abstract


Pancasila merupakan ideologi bangsa, yang juga sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan yang harus dipelajari oleh setiap subyek bangsa, khususnya kalangan pembelajar. Mereka harus paham hakikat urgensinya ideologi Pancasila. Kalau hal ini bisa terwujud secara masif dalam kehidupan bangsa ini, maka akan menjadi kekuatan besar atau fundamental untuk menghadapi atau mencegah ideologi yang dsebarkan oleh komunitas teroris. Para teroris tidak akan berhenti melancarkan serangan secara fisik dengan segala instrument kekerasan maupun dengan menggunakan serangan ideologis, yang diantaranya menggunakan doktrin ideologisnya untuk melemahkan dan menghancurkan ideologi Pancasila. Jika hal ini bisa dilakukan dan diterima Sebagian bangsa secara terus menerus, maka tentulah menjadi problem ancaman yang serius.

Kata kunci: pendidikan, pencegahan, terorisme, doktrin, ideologi

 

Pancasila is the ideology of the nation, which is also a source of knowledge that must be studied by every subject of the nation, especially among students. They must understand the essence of the urgency of the Pancasila ideology. If this can be massively realized in the life of this nation, it will become a major or fundamental force to face or prevent the ideology spread by the terrorist community. The terrorists will not stop launching attacks physically with all instruments of violence or by using ideological attacks, which include using their ideological doctrine to weaken and destroy the Pancasila ideology. If this can be done and accepted by some nations on an ongoing basis, then it will certainly become a serious threat problem.

Keywords: education, prevention, terrorism, doctrine, ideology

References

Buku

Abdul Hadi, 2013, Akselerasi Bibit-Bibit Terorisme Dunia, Yogyakarta: LIngkar Press, 2013.

Abdul kadir Muhammad, 2004, Hukum dan Peneltian Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Abdul Karim, 2015, Menjadi Pembelajar Dunia, Surabaya: Sciencepress.

Ahmad Fauzan, 2013, Kemajuan Iptek Menentukan Kesejahteraan Masyarakat, Surabaya: Lembaga Pengkajian Sumberdaya Manusia (LPSM)

Cik Hasan Bisri, 2003, Metode Penellitian Fiqih, cet.1, Bogor: Prenada Media.

Fahmi Ilyas, 2009, Terorisme dan Pariwisata, Jakarta: Gema.

Imam Kabul M, 2007, Membangun Pencerahan Hati, Jakarta: Nirmana Media.

JE. Sahetapy, 2002, Penanggulangan Kekerasan Tanpa Kekerasan, Jakarta: Komisi Hukum Nasional (KHN).

RAF Publishing.

Kansil dan Christin S.T Kansil, 2005, Modul Pancasila dan Kewarganegaraan, Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Mahfud MD, 2009, dalam “Ceramah Kunci Ketua Mahkamah Konstitusi Pada Kongres Pancasila Pada Tanggal 30 Mei 2009â€, Agus Wahyudi, Rofiqul Umam Ahmad, Saldi Isra, Sindung Tjahyadi, dan Yudi Latif (ed), Proceeding Kongres Pancasila: Pancasila Dalam Berbagai Perspektif, Jakarta: Sekjend dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

M. Noor Syam, 2000, Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia (Wawasan Sosio-Kultural, Filosofis dan Konstitusional)â€, edisi II, Malang: Laboratorium Pancasila

Prepared by the United Nations Office on Drugs and Crime, 2004, Legislative Guide To The Universal Anti-Terrorism Conventions And Protocols, New York: United Nations.

Syamsuddin Arif, 2008, Orientalis & Diabolisme Pemikiran-Bab Hermenutika dan Tafsir Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press.

Satjipto Rahardjo, 2009, Pendidikan hukum sebagai pendidikan manusia, Yogyakarta: Genta Publishing.

Sumjati (Editor), 2001, Manusia dan Dinamika Budaya; Dari Kekerasan Sampai Baratayuda, Yogyakarta: Badan Penelitian dan Publikasi Fakultas (BPPF), Fakultas Sastra UGM & BIG.

Wan Mohd Nor Wan Daud, 2003, Filsafat Praktik Pendidikan Syed M.Naquib Al-Attas, diterjemahkan dari The Educational Philosophy and Practice of Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Bandung, Mizan.

Makalah

Ahmad Suaedy Sahal, Rekonstruksi Pendidikan Indonesia, Harus Berkaca ke Cina, LPII, Solo, 14 Nopember 2014

Joko Arianto, dkk, Jangan Meremehkan Perkembangan ISIS, Pusat Kajian Islam Damai dan Anti Teor, Surabaya, 16 September 2017.

Subhan Ali, Derajat Manusia Berilmu di tengah Globalisasi, Kelompok Kajian Belajar Independen, Malang, 2 Januari 2014.

Downloads

Published

2020-08-13

Issue

Section

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL