PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK Bacillus subtilis DAN Saccharomyces cerevisiae TERHADAP PRODUKSI AYAM LAYER UMUR 51 MINGGU
DOI:
https://doi.org/10.33474/rekasatwa.v2i2.8994Keywords:
Bacillus subtilis dan Saccharomyces cerevisiae, Ayam layer, Umur 51 minggu.Abstract
2000 ekor ayam isa brown untuk menentukan efek dari bakteri Bacillus subtilis dan Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam bentuk probiotik tercampur dalam pakan untuk menghasilkan produksi pada umur 51 minggu. Evaluasi dilakukan selama 8 minggu masa peletakan di Desa mronjo, kecamatan Selopuro, Kabupaten blitar. Perlakuan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu; P0 (jagung 50% + konsentrat 35% + bekatul 15% + premix 0,2%) dan P1 (Jagung 50% + konsentrat 35% + bekatul 15% + probiotik 0,1%) dianalisis menggunakan t test. Perlakuan diulang 20 kali dengan masing masing terdapat 50 ekor ayam. Parameter meliputi: Konsumsi Pakan (g/ekor), Feed Convertion Ratio, Berat telur (g/butir), Hen Day  Production (%),  Hen  House  Production (%),  Egg  Mass  (g/ekor), Income  Over  Feed  Cost (Rp/day). Hasil penelitian menunjukan  bahwa berbeda nyata (P>0,05) pada Konsumsi Pakan (114,35 vs 113,78 g/ekor/hari); Feed Convertion Ratio (2,43 vs 2,51); Hen Day Production (75,91 vs 73,72%); Hen House Production (74,96 vs 72,53%); Egg Mass (48,21 vs 46,74 g/ekor/hari); Income Over Feed Cost (157,26 vs 123,50 Rp/ekor) tetapi tidak berbeda nyata pada berat telur ( 63,50 vs 63,50 g/butir). Kesimpulan  hasil  penelitian  pemberian  bakteri  Bacillus  subtilis  dan  Saccharomyces cerevisiae pada hasil produksi masih belum bisa optimal. Disarankan perlunya penelitian lebih lanjut agar dapat digunakan dalam meningkatkan produksi ayam petelur.
References
Alwi, W. 2014. Pengaruh Imbangan Energi Protein Terhadap Performa Ayam Arab. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin. Makassar.
Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Seri Beternak Mandiri. Cetakan Pertama. Penerbit Lembaga Satu Gunungbudi. Bogor.
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Petelur
Penebar Swadaya. Jakarta.
Buettow R. V. F., R.C.Briz. G.A. Maria Levrino., 2009- Floor versus cage rearing: effects on production, egg quality and physical condition of laying hens housed in furnished cages, CIENCIA RURAL, 39 (5):1527-1532.
Golden , J. B., Arbona ,D. V. , Dan Anderson, K. E.. 2012. A Comparative Examination Of Rearing Parameters And Layer Production Performance For Brown Egg- Type Pullets Grown For Either Free- Range Or Cage Production. Poultry Science Association, Inc.. Vol. 21. Hal :
-102.
Hartono, M dan Kurtini, T. 2015. Pengaruh pemberian probiotik terhadap performa ayam petelur . J Penelitian Pertanian Terapan 15 (3): 214-219.
Herwinto dan Kurniawati, Y.E. 2001. Pengaruh Penggunaan Tepung Jangkrik dalam Ransum Terhadap Konsumsi Pakan,
Konversi pakan dan Icome Feed Over Cost Pada Burung Puyuh Fase Layer. J. Protein, 17 : 1013 -1019.
Isa Brown Management Guide. 2015. A Hendrix Genetics Company.
Kartasudjana, R. 2002. Manajemen Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Bandung.
Kartasudjana, R. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran Press, Bandung.
Kompiang, I. P. 2000. Pengaruh Suplementasi Kultur Bacillus sp. Melalui Pakan atau Air Minum terhadap Kinerja Ayam Petelur. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 4 (5).
Kompiang, I. P. 2009. Pemanfaatan mikroorganisme sebagai probiotik untuk meningkatkan produksi ternak unggas di Indonesia. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 2(3):117-191.
Lokapitasari WP, Soewarno, Dhamayanti Y.
Potensi crude spirulina terhadap protein efisiensi rasio pada ayam petelur. Jurnal Ilmiah Kedokteran Hewan. 2: 5-8.
Mahdavi, A.H., H.R. Rahmani., dan J.
Pourreza. 2005. Effect of Probiotics Supplements on Egg Quality and Laying Hens Performance. International Jiurnal Poultry Science 4 (7) : 488 – 492.
Nasution, S. dan Adrizal. 2009. Pengaruh
Pemberian Level Protein Energi Ransum
-2 yang Berbeda terhadap Kualitas Telur Ayam Buras. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Vetenier. Universitas Andalas. Padang.
Rahmadi, F. I. 2009. Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur di Peternakan Dony Farm Kabupaten Magelang. Program Diploma III Agribisnis
Peternakan. Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Rasyaf M, 2005. Panduan Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Scott ML, Nesheim MC,Young RJ. l982.
Nutrition of The Chicken. Dept. Of Poult. Sci. and Graduate School of Nutrition Cornell. University of Ithaca, New York.
Setiawati, T., R. Afnan, dan N. Ulupi. 2016.
Performa produksi dan kualitas telur Ayam Petelur pada sistem litter dan cage dengan suhu kandang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(1), 197-203.
Siregar, 2005. Statistik Terapan Untuk
Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia.
Solikin, T. 2016. Bobot Akhir, Bobot Karkas dan Income Over Feed and Chick Cost Ayam Sentul Barokah Abadi Farm Ciamis. Fakultas Peternakan, Universitas Padjajaran, Bandung. (Skripsi)
Tamzil, M.H. 2014. Stres Panas pada Unggas: Metabolisme, Akibat dan upaya Penanggulangannya. Wartazoa Vol.24 (2): 57-66.
Tugiyanti E., dan I. Ning. 2012. Kualitas eksternal telur ayam petelur yang mendapat ransum dengan penambahan tepung ikan fermentasi menggunakan isolat prosedur antihistamin. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. vol 1 (2)
Tumuova, E. & Z. Ledvinka. 2009. The Effect Of Time of Oviposotion and Age on Egg Weight, Egg Components Weight And Eggshell Quality. Journal Arch. Geflugelk.
(2):110-115.
Widjastuti, T. dan R. Kartasudjana. 2006.
Pengaruh pembatasan ransum dan implikasinya terhadap performa puyuh
petelur pada fase produksi pertama. J. Indon. Trop. Anim. Agic., 31(3), 162-168.
Widodo, W. 2009. Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan yang diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang menerapkan ketentuan Hak Cipta dan Lisensi sebagai berikut:
Â
Hak cipta:
- Hak Cipta pada setiap naskah adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan berhak sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Attributions-ShareAlike 4.0 International License.
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada REKASATWA Jurnal Ilmiah Peternakan.
Â
Lisensi:
- Atribusi: Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Berbagi Serupa: Apabila Anda menggubah atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada batasan tambahan: Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.
Anda bebas untuk:
- Berbagi menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun.
- Beradaptasi mengubah dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi ini.
Pemberitahuan:
- Anda tidak perlu menaati lisensi untuk bagian materi ini yang telah berada di bawah domain publik atau untuk penggunaan yang diizinkan di bawah pengecualian atau pembatasan.
- Tidak ada jaminan yang diberikan oleh lisensi ini. Lisensi ini mungkin tidak memberikan izin yang sesuai dengan tujuan penggunaan Anda. Sebagai contoh, hak-hak lainnya seperti hak atas potret, hak atas privasi, atau hak moral dapat membatasi penggunaan materi berlisensi Creative Commons.
Â
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Â