TINGKAT RESPON PETERNAK TERHADAP PEMANFAATAN RECORDING INSEMINASI BUATAN UNTUK MENGHINDARI INBREEDING TERNAK SAPI POTONG
DOI:
https://doi.org/10.33474/rekasatwa.v6i1.21528Keywords:
respon, recording, inbreedingAbstract
Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui respon peternak terhadap pemanfaatan recording Inseminasi buatan untuk menghindari inbreeding ternak sapi potong. Populasi dari penelitian ini adalah 100 orang peternak dan kemudian diambil sampel sebanyak 50 orang, data diolah dengan metode survey, observasi, dan wawancara. Survey merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan data pada usaha peternakan sapi potong. Observasi, wawancara dan dukumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengolah data. Variabel penelitian yang digunakan sebagai berikut keterampilan peternak, umur peternak, pengetahuan tingkat pendidikan peternak, sikap, dan jumlah kepemilikan ternak. Penelitian yang dilakukan menghasilkan bahwa tingkat respon para peternak terhadap pemanfaatan recording Inseminasi Buatan (IB) untuk menghindari inbreeding di Desa Pesanggaran peternak yang terbanyak berdasarkan tingkat umur adalah peternak yang berumur 40 – 60 tahun yaitu sebesar 31 orang atau 62%, Peternak yang berpendidikan SMP sebanyak 22 orang atau 44% dan lulusan SMA sebanyak 22 otrang atau 44%. Mayoritas peternak berpendidikan SMP dan SMA, jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak yang paling tinggi yaitu 1 – 5 ekor yaitu sebanyak 42 orang peternak atau 84%. Peternak termasuk dalam kategori pengetahuan sedang 96%, kategori sikap sedang 82%, dan kategori keterampilan 70%. Dapat disimpulkan tingkat respon peternak terhadap pemanfaatan recording Inseminasi Buatan untuk menghindari inbreeding di Desa Pesanggaran tergolong dalam kategori sedang. Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keefektifan recording Inseminasi Buatan untuk menghindari inbreeding pada ternak sapi potong.
References
Adiyanata, F. C. S. 2019. Hukum dan Studi Penelitian Empiris : Penggunaan Metode survey sebagai instrument penelitian Hukum Empiris. Adminitrativ Law & Govermance Journal., 2 (4), 697 – 709.
Alam, Asmirni., S. Dwijatmiko dan W. Sumekar. 2014. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Budidaya Ternak Sapi Potong di Kabupaten Buru. Jurnal Agrinimal. Vol. 4. No. 1 : 28 – 37.
Brahmantiyo, B., Wirdateti, T. Nugraha, dan A. Trasidiharta. 2011. Peningkatan Bobot Badan Dewasa Rusa Sambar Melalui Seleksi di Penangkaran. Buletin Plasma Nutfah 17 (1) : 68 – 72.
Deviana, D., Cahyo, N.P.D., Kumalaningrum, D.R., Kusuma, W.A., Lailiyah, F., Purnama, M.T.E. 2018. Rekayasa Konsentrat Bekatul dengan Tepung Jantung Pisang dapat Meningkatkan Berat badan dan Menurunkan Kadar Kolesterol Kambing. Jurnal Sains Veteriner. 36 (1), 74 – 79.
Ibrahim, Supamridan Zainal. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Rakyat Sapi Potong di Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah.JSEP: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 13(3):307-315.
Kartasapoetra, G. (2011). Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara
Khairi, A. (2021). Pengaruh Pengetahuan Non Formal, Pendapatan, dan Pengalaman terhadap Minat Pengembangan Bisnis Ternak. Management and Sustainable Development Journal, 3(1), 47-62.
Karmila. 2013. Faktor – faktor yang menentukan pengambilan keputusan peternak dalam memulai usaha peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Kurnia, E., R. Bambang, D.K. Novita. 2019. Pengaruh Umur, Pendidikan, Kepemilikan Ternak dan Lama Beternak terhadap perilaku pembuatan mol isi rumen sapi di Kut Lembu Sura. Jurnal Penyuluhan Pembangunan.
Lestraningsih, M dan Basuki, E. 2008. Peran Serta Wanita Peternak Sapi Perah Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga. Jurnal Ekuitas. 12 (1) : 121 – 141.
Mulyani, S. I., & Yusuf. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi Inovasi Inseminasi Buatan (Ib) Pada Peternak Sapi Di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan. Jurnal Borneo Saintek, Vol. 1, No.2. Hal 21 -26
Jiuhardi, 2016. Kajian tentang impor daging sapi di Indonesia. Forum Ekonomi17 (2) : 75 – 91.
Paturochman, M. 2005. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Keluarga Peternak dengan Tingkat Konsumsi (Kasus di Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan). Sosiohumaniora, 7 (3), 264.
Rasali, H., Matondang dan S.Rusdiana. 2013. Langkah – langkah Strategis dalam Mencapai Swasembada Daging Sapi/Kerbau 2014. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Departemen Pertanian. Bogor.
Riduan. 2013. Skala Pengukuran Variabel – Variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sudarmanto, B., & Lucky, R. S. E. (2022). Respons Peternak Domba terhadap Penyuluhan Inovasi Aplikasi Analisis Usaha dan Recording Ternak Domba. Jurnal Penyuluhan, 18(02), 359-369.
Syamsidar. 2012. Analisis Pendapatan pada Sistem Integrasi Tanaman Semusim Ternak Sapi Potong (Integrated Farming System) di Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan.
Szulkin, M., Stopher, K. V., Pemberton, J. M., & Reid, J. M. (2013). Inbreeding avoidance, tolerance, or preference in animals?. Trends in ecology & evolution, 28(4), 205-211.
Widyastuti, A., Winarti, E., & Pudjiastuti, U. (2020, December). Respon peternak terhadap teknologi pemberian pakan aditif dalam pendampingan Siwab di Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. In Prosiding Seminar Nasional Tahun 2020.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Prelis Karisman, Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih, Enike Dwi Kusumawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.