TERBENTUKNYA KONSEPSI MATEMATIKA PADA DIRI ANAK DARI PERSPEKTIF TEORI REIFIKASI DAN APOS

Authors

  • Kusaeri Kusaeri Jurusan PMIPA UIN Sunan Ampel Surabaya, Jl. A. Yani 117 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.33474/jpm.v1i2.244

Keywords:

Teori Reifikasi, Teori APOS, Mat

Abstract

Tujuan penting pembelajaran matematika adalah membantu anak memahami konsep. Dengan memahami konsep, anak dapat mengembangkan kemampuan penalaran dan memecahkan masalah matematika secara baik. Sebaliknya, proses pembelajaran yang hanya menekankan pada latihan (drill) tanpa penanaman konsep yang memadai berakibat anak cenderung menggunakan pengetahuan prosedurnya ketika dihadapkan dengan suatu problem. Kecenderungan ini membawa dampak bila urutan prosedur pada soal diubah atau dimodifikasi, anak akan mengalami kegagalan menyelesaikannya. Untuk itulah, tulisan ini menguraikan dua teori tentang terbentuknya konsepsi matematika, yakni teori reifikasi dan teori APOS. Dengan mencermati  kedua teori tersebut, diharapkan guru semakin menyadari bagaimana seharusnya melakukan proses pembelajaran matematika. Pada teori reifikasi,  proses terbentuk-nya konsepsi pada diri anak melalui tahapan interiorisasi, kondensasi, dan reifikasi. Pada teori APOS, terbentuknya konsepsi objek matematika pada diri anak sebagai hasil dari suatu rangkaian aksi, proses, objek dan skema.

References

Barody, A.J., Feil, Y. & Johnson, A.R. 2007. An Alternative Reconceptualization of Procedural and Conceptual Knowledge. Journal for Research in Mathematics Education, 38, 115-131.

Begle, E.G. 1979. Critical Variabel in Mathematic Education: Finding from a Survey of the Empirical Literature. Washington: Mathematical Association of America and National Council of Teachers of Mathematics.

Cooley, L., Trigueros, M. & Baker, B. 2007. Schema Thematization: A Framework and an Example. Journal for Research in Mathematics Education, 38, 370-392.

Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Goodwin, G.P. 2006. How Individuals Learn Simple Boolean System and Diagnose their Faults. Disertasi Doktor Tidak Diterbitkan, Princeton University.

Ihalauw, J. 2008. Konstruksi Teori: Komponen dan Proses. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kusaeri. 2012. Pengembangan Tes Diagnostik dengan Menggunakan Model DINA untuk Mendapatkan Informasi Salah Konsepsi dalam Aljabar. Disertasi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Pegg, J. & Tall, D. 2010. The Fundamental Cycle of Concept Construction Underlying Various Theoretical Frameworks. Dalam B. Sriraman & L. English (Eds). Theory of Mathematics Education I (pp. 173-192). New York: Springer.

Saul, M. 2008. Algebra: The Mathematics and the Pedagogy. Dalam C.E. Greenes & R. Rubenstein (Eds), Algebra and Algebraic Thinking in School Mathematics, (pp. 63-79). Reston, VA: The National Council of Teachers Mathematics, Inc.

Sfard, A. 1991. On the Dual Nature of Mathematics Conceptions: Reflections on Processes and Objects as Different Sides of the Same Coin. Educational Studies in Mathematics, 22, 1-36.

Suryanto. 1997. Kesulitan instrinsik matematika. Jurnal Kependidikan, 27, 75-98.

Suryadi, D. 2008. Metapedadidaktik dalam Pembelajaran Matematika: Suatu Strategi Pengembangan Diri Menuju Guru Profesional. Pidato Pengukuhan Guru Besar Pendidikan Matematika, tanggal 22 Oktober 2008. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Downloads

Published

2017-05-18

How to Cite

Kusaeri, K. (2017). TERBENTUKNYA KONSEPSI MATEMATIKA PADA DIRI ANAK DARI PERSPEKTIF TEORI REIFIKASI DAN APOS. Jurnal Pendidikan Matematika (JPM), 1(2), 101–105. https://doi.org/10.33474/jpm.v1i2.244