IbM Kelompok Bisnis Peternakan Kambing Dan Domba Sebagai Hewan Qurban Dan Aqiqohan Di Karangbesuki, Sukun, Malang

Authors

  • Usman Ali Dosen Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang
  • Sumartono Sumartono Dosen Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang
  • Nurul Humaidah Dosen Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i2.1515

Keywords:

kambing-domba, bisnis, hewan qurban-aqiqohan

Abstract

Bisnis peternakan kambing dan domba sebagai hewan qurban dan aqiqohan secara intensif dapat mendatangkan pendapatan dan keuntungan besar bagi peternak.Tujuan program Ipteks bagi masyarakat (IbM) ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak dalam berbagai bidang agrobisnis yaitu  pemeliharaan kambing – domba, strategi pengadaan dan pemberian pakan berkualitas, penghijauan lahan sistem tiga strata, manajemen produksi dan sistem pemasaranyang tepat. Program IbM ini menggunakan beberapa metode yang dilakukan secara bertahap yaitusosialisasi dan perijinan, penyuluhan, demo plot, pembinaan dan konsultasi serta pendampingan usaha. Hasil program IbM ini menunjukkan bahwa peternak kambing-domba antusias sekali dalam mengikuti semua kegiatan baik penyuluhan, pembinaan, demo plot dan pendampingan usaha. Pengadaan bakalan kambing domba sudah diseleksi, manajemen pemeliharaan ternak semi intensif menggunakan kandang beralaskan ayaman kayu bambu, pengadaan hijauan pakan secara liar berupa hijauan lamtoro, sengon dan perdu, peternak sedikit membudidayakan hijauan pakan. Kendala peternak yaitu tidak mempunyai copper pemotong hijauan ramban sehingga pakan banyak tercecer, selain itu tidak ada program penanganan penyakit dengan baik, namun sistem pemasaran hewan qurban dan aqiqohan kambing domba sudah baik. Kesimpulan program IbM ini yaitu beberapa peternak sudah melakukan pengendalian produksi dengan melaksanakan sapta usaha peternakan dengan baik. Disarankan pemanfaatan lahan kosong untuk tanaman leguminosa dan rumput gajah dan dicopping terlebih dahulu, pemberian obat cacing harus terprogram 2-3 kali/ tahun dan pemberian obat kudis seperti WORMECTIN disuntikkan pada ternak yang kudisan

References

Ensminger, M.E., J.E. Oldfield, and W.W. Heinemann. 1995. Feed and Nutrition.The Ensminger Publishing Company, California.

Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Pusat Pengembangan Agribisnis dan Perhutanan Sosial. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Siregar, 1990. Makanan Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soebarinoto, S. Chuzaemi dan Mashudi. l99l. Ilmu Gizi Ruminansia. Universitas Brawijaya. Animal Husbandry Project Malang.

Tim Penyusun. 2013. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian KepadaMasyarakat di Perguruan Tinggi. Edisi IX. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jendral Perguruan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Downloads

Published

2018-09-17

How to Cite

Ali, U., Sumartono, S., & Humaidah, N. (2018). IbM Kelompok Bisnis Peternakan Kambing Dan Domba Sebagai Hewan Qurban Dan Aqiqohan Di Karangbesuki, Sukun, Malang. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 1(2), 105–118. https://doi.org/10.33474/jipemas.v1i2.1515