Komersialisasi historis ikonik situs rambut monte berbasis ecotourism melalui batik sengkaring

Authors

  • Wahyu Djoko Sulistyo Universitas Negeri Malang
  • Siti Awaliyah Universitas Negeri Malang
  • Fahrul Lukmanul Khakim Universitas Negeri Malang
  • Mellina Nur Hafida Universitas Negeri Malang
  • Anisa Amalia Maisaroh Universitas Negeri Malang
  • Rika Safitri Nur Azizah Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i3.22046

Keywords:

batik sengkaring, desa krisik, rambut monte

Abstract

Desa Krisik memiliki potensi wisata utama yaitu kawasan Rambut Monte yang terkenal dengan situs dan ikan keramatnya. Namun, potensi ini belum dikembangkan secara optimal untuk ecotourism, pemberdayaan lokal, dan komersialisasi. Tujuan pengabdian ini adalah mengkomersialisasikan situs Rambut Monte berbasis ecotourism dengan memanfaatkan industri batik Sengkaring sebagai pendukung utama. Pendekatan partisipatif melibatkan pemerintah desa, kelompok ibu-ibu PKK, masyarakat Desa Krisik, stakeholder, dan tim pengabdian UM dengan metode Asset-Based Community Development (ABCD). ABCD berfokus pada pengembangan komunitas melalui potensi aset yang ada, menghasilkan motif batik Sengkaring sebagai ikon desa, serta motif tambahan berdasarkan folklore lokal seperti Candi Rambut Monte dan Jenitri. Hasil pengabdian ini adalah peningkatan nilai wisata melalui ikon desa dalam bentuk batik yang dikomersialisasikan dalam berbagai produk, mendukung keberlanjutan ecotourism. Kesimpulan menunjukkan bahwa pendekatan ABCD berhasil memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan melalui komersialisasi batik. Indikator keberhasilan termasuk peningkatan jumlah wisatawan, pendapatan masyarakat, dan pelestarian budaya lokal. Rencana tindak lanjut mencakup pengembangan infrastruktur dan promosi ekowisata, regulasi pemeliharaan situs wisata, pelatihan teknik membatik dan manajemen usaha, serta perluasan pemasaran produk Batik Sengkaring melalui platform online dan offline. Diharapkan Desa Krisik terus berkembang sebagai desa wisata budaya yang mandiri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga warisan budaya.

References

Agung, A., Ngurah, A., Rahayu, S., Januarsa, K., & Sudharma, A. (2023). Proceedings of the 3rd International Conference on Business Law and Local Wisdom in Tourism (ICBLT 2022). In Proceedings of the 3rd International Conference on Business Law and Local Wisdom in Tourism (ICBLT 2022). Atlantis Press SARL. https://doi.org/10.2991/978-2-494069-93-0

Anissa, G. (2023). Ecotourism In Some Countries In The World. Journal Of Agriculture And Life Sciences, 6(3), 8–16. https://sirpublishers.org/index.php/joaals/article/view/26

Ariesa, P., Ida, Olga Catherina, P., & Erwani Merry Sartika. (2019). Pendampingan Komunitas Pembatik Melalui Pelatihan Alih Pengetahuan Membatik dengan Material Berbasis Kearifan Lokal. Engagement : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 68–79. https://doi.org/10.29062/engagement.v3i1.51

Chen, Z., Ren, X., & Zhang, Z. (2021). Cultural heritage as rural economic development: Batik production amongst China’s Miao population. Journal of Rural Studies, 81(January), 182–193. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2020.10.024

Darmayanti, T. E., Pandawangi, A., Aryani, D. I., Dewi, B. S., & Effendi, I. Z. (2022). The Cultural Narrative as a Digital Promotion Strategy in Selling Batik Tulis Lasem and Its Effect on The Economy in Lasem. Proceeding of International Conference on Business, Economics, Social Sciences, and Humanities, 3(March 2020), 134–142. https://doi.org/10.34010/icobest.v3i.127

Fibrianto, A. S. (2020). Management model of ecotourism-based forest village community land to increase local economic in Karanganyar, Indonesia. Geojournal of Tourism and Geosites, 37(3), 934–942. https://doi.org/10.30892/gtg.37327-729

Fitrahayunitisna. (2019). Kesadaran Ekologi Dalam Mitos Di Telaga Rambut Monte Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Studi Budaya Nusantara, 3(1), 41–51. https://doi.org/10.21776/ub.sbn.2019.003.01.03

Hafida, M. N., Azizah, R. S. N., Suhadak, A., Maisaroh, A. A., Sapaike, A. A., & Sulistyo, W. D. (2021). Kajian Historis Kepercayaan Danyang Telaga Rambut Monte Pada Masyarakat Desa Krisik Blitar. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 5(2), 130–144. https://doi.org/10.29408/fhs.v5i2.3939

Haryanto, D., Kusmayadi, Y., & Ratih, D. (2023). Pemanfaatan Situs Prabu Sanghyang Permana Balaniksa Sebagai Sumber Belajar Sejarah untuk Siswa Kelas X IPS SMAN 1 Cimaragas. J-KIP (Jurnal Keguruan Dan …, 4(1), 110–116. https://jurnal.unigal.ac.id/J-KIP/article/view/8872

Machdalena, S., Dienaputra, R. D., Suryadimulya, A. S., Nugraha, A., Kartika, N., & Yuliawati, S. (2023). Motif Batik Ciwaringin Sebagai Identitas Budaya Lokal Cirebon. Panggung, 33(1), 72. https://doi.org/10.26742/panggung.v33i1.2476

Muqodam, D. L., & Kewuel, H. K. (2021). Sampun Wonten Ket Mbiyen Lan Jumlahe Mboten Kirang Mboten Nambah: Mitos ‘Ikan Dewa’ Sebagai Strategi Konservasi Di Telaga Rambut Monte Kabupaten Blitar Jawa Timur. Kusa Lawa, 1(2), 64–70. https://doi.org/10.21776/ub.kusalawa.2021.001.02.06

Novita, M., & Lestari, D. (2019). Pelestarian Dan Komersialisasi Pura Tirta Empul , Desa Manukaya , Kabupaten Gianyar. Maha Widya Duta, 3(1), 88–94.

Nugrahani, N., Siti Amerieska, Andi Kusuma Indrawan, Ahmad Jarnuzi, & Anik Kusmintarti. (2022). Pelatihan Manajemen Usaha Untuk Ukm Batik Malangan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(2), 99–103. https://doi.org/10.33795/jabdimas.v8i2.143

Poon, S. (2020). Symbolic Resistance: Tradition in Batik Transitions Sustain Beauty, Cultural Heritage and Status in the Era of Modernity. World Journal of Social Science, 7(2), 1. https://doi.org/10.5430/wjss.v7n2p1

Primiani, C. N., Megananda, R. C., & Pujiati, P. (2022). Pemberdayaan Kelompok PKK Melalui Pelatihan Pembuatan Batik Jumputan Pewarna Alam sebagai Ciri Khas Desa Mojorejo Kabupaten Madiun. Jurnal Pengabdian UNDIKMA, 3(3), 410. https://doi.org/10.33394/jpu.v3i3.5538

Ria, S., Mas Rahmah, & Normandyarsa Rahman. (2023). Perlindungan Karya Batik Tradisional Kampung Pesilat Melalui Merek Kolektif. Pelita Masyarakat, 4(2), 202–216. https://doi.org/10.31289/pelitamasyarakat.v4i2.8638

Sanubari, T. P. E., & Sukmi, S. N. (2023). How the Pengobeng Continues to Exist in the Batik Industry? Field Notes from the Sangiran Archeological Site. Journal of Intercultural Studies, 44(4), 625–641. https://doi.org/10.1080/07256868.2023.2229255

Setyowati. (2021). Karakter wayang perempuan Dewi Drupadi, Dewi Wara Sembadra, dan Dewi Srikandi sebagai inspirasi berkarya batik fashion. Journal of Contemporary Indonesian Art, 7(2), 9–22. https://doi.org/10.24821/jocia.v8i1.7054

Sulistyorini, D. (2020). Kosmologi danyang Telaga Rambut Monte dalam bersih desa di Desa Krisik Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar Jawa Timur. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra Indonesia (SENASBASA), 4(1), 236–248. https://doi.org/10.22219/.V4I1.3685

Sunarjo, W. A., Wibowo, D. E., Nasution, N. B., Rabbani, N., & Sasongko, A. D. W. (2024). Optimalisasi Pemasaran Digital dan Pendaftaran Hak Merek pada Umkm Batik Menuju Dayasaing Global. PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 107–112. https://doi.org/10.31941/abdms.v5i1.4115

Suryatmi, S. (2021). Perancangan Desain Motif Biota Laut Dengan Kombinasi Teknik Shibori Dan Batik Untuk Bisana Anak. SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya, 4(2), 167–183. https://doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.2540

Yuwana, S. I. P. (2022). Pemberdayaan dan Peningkatan Kualitas SDM Masyarakat dengan Menggunakan Metode Asset Bassed Community Development (ABCD) di Desa Pecalongan Kec. Sukosari Bondowoso. Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), 4(3), 330–338. https://doi.org/10.36312/sasambo.v4i3.735

Downloads

Published

2024-07-15

How to Cite

Sulistyo, W. D., Awaliyah, S., Khakim, F. L., Hafida, M. N., Maisaroh, A. A., & Azizah, R. S. N. (2024). Komersialisasi historis ikonik situs rambut monte berbasis ecotourism melalui batik sengkaring. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 7(3), 565–581. https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i3.22046